Marak Open BO di Malang Disebut Terkait Gaya Hidup Mahal dan Instan

Marak Open BO di Malang Disebut Terkait Gaya Hidup Mahal dan Instan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 04 Mar 2025 20:29 WIB
Penggerebekan kamar kos di Malang
Penggerebekan kamar kos di Malang. (Foto: Istimewa)
Kota Malang -

Satpol PP Kota Malang kembali menciduk perempuan yang terbukti membuka jasa prostitusi online atau Open BO. Gaya hidup memiliki pengaruh besar terus menjamurnya praktik tersebut.

Kaprodi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang, Luluk Dwi Kumala Sari menilai gaya hidup cukup mempengaruhi kehidupan seseorang. Tuntutan itu terkadang mengikuti perubahan ataupun orang-orang di sekitarnya.

"Gaya hidup bisa dicirikan dengan berbagai aktivitas, dengan banyak hal yang intinya bagaimana seseorang menjalani kehidupan sehari-harinya dengan preferensi, nilai-nilai dan keputusan yang dibuat," kata Luluk kepada detikJatim, Selasa (4/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Luluk ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk menentukan gaya hidup yang diikuti. Bisa karena faktor lingkungan tempat tinggal, grup sosial atau pertemanan.

"Ada juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, budaya maupun teknologi. Realitas gaya hidup generasi masa kini memang cenderung dengan mengikuti budaya populer dengan standar yang mahal dan instan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Dengan tuntutan itu, lanjut Luluk, tidak heran di kalangan remaja ada yang terjerumus dalam gaya hidup yang sebenarnya bertentangan dengan norma dan menggadaikan nilai serta ideologinya.

"Realitas tersebut salah satunya adalah open BO ini," katanya.

Di sisi lain Luluk menambahkan ada sejumlah faktor yang mendorong seseorang mendapatkan tambahan penghasilan secara instan. Seperti mengikuti budaya tengah populer saat ini, selain standar fasyen serta teknologi yang harus diikuti.

"Dan akhirnya memaksa mereka mencari sumber pendapatan ekonomi lain selain dari orang tua," terangnya.

Menurut Luluk, pengaruh budaya itu juga terlihat dari munculnya istilah-istilah kebebasan dalam pergaulan dan hubungan. Seperti FWB (friend with benefit). "Kebebasan tanpa ada standar moral dan pernyataan 'salah' atas apa yang dilakukan," tuturnya.

"Dan sebagai catatan, realitas prostitusi online bukan hanya sebagai kejahatan saja. Tetapi bagi sebagian juga memang menjadi peluang bisnis yang mudah dan menggiurkan," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads