Salat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dikerjakan pada malam bulan Ramadan. Banyak umat Muslim yang bertanya, apakah hukum salat Tarawih wajib atau sunnah?
Untuk memahami lebih dalam, berikut penjelasan lengkap mengenai hukum, dalil, serta keutamaannya.
Hukum Salat Tarawih
Salat Tarawih hukumnya sunnah muakkadah, yaitu ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakannya secara berjamaah beberapa malam di awal Ramadan, namun kemudian beliau melanjutkannya sendiri agar tidak dianggap wajib oleh umatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ ذَاتَ لَيْلَةٍ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ فَصَلَّى فِي الْمَسْجِدِ، فَصَلَّى رِجَالٌ بِصَلَاتِهِ، فَأَصْبَحَ النَّاسُ يَتَحَدَّثُونَ بِذَلِكَ، فَاجْتَمَعَ أَكْثَرُ مِنْهُمْ فَصَلَّوْا مَعَهُ، فَأَصْبَحَ النَّاسُ يَتَحَدَّثُونَ بِذَلِكَ، فَكَثُرَ أَهْلُ الْمَسْجِدِ مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ، فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فَصَلَّى وَصَلَّوْا بِصَلَاتِهِ، فَلَمَّا كَانَتْ اللَّيْلَةُ الرَّابِعَةُ عَجَزَ الْمَسْجِدُ عَنْ أَهْلِهِ حَتَّى خَرَجَ لِصَلَاةِ الْفَجْرِ، فَلَمَّا قَضَى الْفَجْرَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَتَشَهَّدَ ثُمَّ قَالَ: أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّهُ لَمْ يَخْفَ عَلَيَّ مَكَانُكُمْ، وَلَكِنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ فَتَعْجِزُوا عَنْهَا
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam salat di masjid, lalu banyak orang ikut salat bersama beliau. Pada malam berikutnya, beliau kembali salat dan semakin banyak orang yang mengikuti. Kemudian pada malam ketiga atau keempat, orang-orang berkumpul, tetapi Rasulullah tidak keluar. Ketika pagi tiba, beliau bersabda: Aku melihat apa yang kalian lakukan, tetapi aku tidak keluar menemui kalian karena aku khawatir salat ini akan diwajibkan atas kalian." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, jelas bahwa salat Tarawih tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan karena Rasulullah sendiri melaksanakannya dan mendorong umatnya untuk mengerjakannya.
Dalil Keutamaan Salat Tarawih
Salat Tarawih memiliki keutamaan besar, di antaranya mendapatkan ampunan dari Allah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
(رواه البخاري ومسلم)
Artinya: "Barang siapa yang salat pada malam Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa siapa saja yang menjalankan salat Tarawih dengan ikhlas dan penuh keimanan akan mendapatkan ampunan dari Allah.
Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Dalam praktiknya, jumlah rakaat salat Tarawih berbeda-beda. Sebagian ulama berpendapat bahwa salat Tarawih bisa dilakukan dengan:
1. Delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir, seperti yang diriwayatkan dari Rasulullah.
2. Dua puluh rakaat ditambah tiga rakaat witir, sebagaimana yang dipraktikkan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab.
Dari Ibnu Umar:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: كَانَ النَّاسُ فِي زَمَانِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ يُصَلُّونَ فِي رَمَضَانَ عِشْرِينَ رَكْعَةً
(رواه البيهقي)
Artinya: "Pada masa Umar bin Khattab, mereka melaksanakan salat malam di bulan Ramadan sebanyak 20 rakaat." (HR. Baihaqi)
Perbedaan jumlah rakaat ini bukan menjadi masalah karena Islam memberikan kebebasan dalam melaksanakannya, asalkan tetap mengacu pada tata cara yang benar.
Tata Cara Salat Tarawih
Salat Tarawih dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendiri di rumah. Berikut tata caranya:
1. Niat salat Tarawih
2. Salat dua rakaat dengan satu kali salam
3. Mengulangi hingga jumlah rakaat yang diinginkan (delapan atau dua puluh)
4. Diakhiri dengan salat witir satu, tiga, atau lima rakaat
Menjalankan salat Tarawih dengan penuh keikhlasan dan keimanan akan membawa banyak keberkahan di bulan Ramadan. Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua.
(irb/hil)