Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) optimis bahwa swasembada pangan dapat terealisasi tahun ini. Menurutnya, pangan kini menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Sudah begitu lama pangan bukan menjadi program prioritas utama. Dapat perhatian iya, tapi belum menjadi program prioritas utama semenjak Pak Harto. Pak Habibie sibuk reformasi, ganti presiden Gus Dur, Ibu Megawati waduh zaman demokrasi sampai penghentian presiden di tengah jalan. Zaman Pak SBY 10 tahun surplus, zaman Pak Jokowi agak tenang tapi fokus infrastruktur. Dari Solo ke Ngawi cuma 1 jam karena tol sudah jadi. Barulah zaman Pak Prabowo, pangan menjadi prioritas utama," ujar Zulhas dalam sambutannya di acara #DemiIndonesia Mandiri Pangan di Lapangan Pangkur, Ngawi, Senin (3/3/2025).
Oleh karena itu, lanjut Zulhas, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar swasembada pangan segera diwujudkan. Ia menegaskan bahwa sektor pangan mencakup berbagai komoditas, seperti padi dan jagung untuk karbohidrat, serta ayam, telur, susu, dan daging untuk protein.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini karbo, padi, dan jagung. Tidak mungkin pemerintah pusat bekerja sendirian, tapi harus kerja sama. Presiden komandannya, menteri, gubernur, bupati, TNI, Polri, semua pihak termasuk media. Hari ini sebagai contoh, kalau bisa kerja sama erat, tidak menunggu lama, tahun depan bisa swasembada pangan, bahkan tahun ini," jelasnya.
Acara #DemiIndonesia Mandiri Pangan ini merupakan hasil kolaborasi detikcom, Kementerian Koordinator Pangan, Bupati Ngawi, para petani, dan Bulog. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat menjadi momentum penting dalam membawa Indonesia lebih dekat menuju swasembada pangan dan kemandirian di sektor pertanian.
Diketahui, swasembada pangan menjadi salah satu misi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mengoptimalkan teknologi di sektor pangan serta melakukan berbagai inovasi, salah satunya melalui kegiatan #DemiIndonesia Mandiri Pangan di Ngawi.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara detikcom, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Bupati Ngawi, para petani, dan Bulog. Acara ini menjadi bukti nyata komitmen dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Sebagai salah satu lumbung pangan nasional, Ngawi dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan agar kekayaan panen serta potensi lokal semakin terekspos. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
#DemiIndonesia Mandiri Pangan bukan hanya perayaan panen, tetapi juga menjadi wadah apresiasi bagi para petani yang telah bekerja keras menjaga ketahanan pangan nasional.
Acara akan menghadirkan Panen Raya Bersama & Live Transaksi Panen Raya, yang akan diawali dengan sambutan Presiden RI Prabowo Subianto. Setelah itu, panen padi secara simbolis akan dilakukan bersama para petani setempat.
Selanjutnya, akan ada transaksi langsung antara petani dan Bulog, di mana beras akan dibeli seharga Rp 6.500 per kilogram. Selain itu, akan dilakukan penyerahan alat pertanian secara simbolis kepada petani sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
Selain panen raya, rangkaian acara #DemiIndonesia Mandiri Pangan juga meliputi Manifesto Swasembada oleh Menko Pangan, Talk Show interaktif, serta Expo Hasil Panen, Ekonomi Kreatif, dan Jajanan Lokal.
Acara ini akan dihadiri oleh berbagai pihak yang berperan penting dalam mewujudkan swasembada pangan, termasuk Menteri Koordinator Pangan beserta jajaran kementerian terkait, Gubernur Jawa Timur, Bupati Ngawi, pemangku kepentingan di bidang pertanian, serta masyarakat Kabupaten Ngawi.
Diharapkan, acara ini menjadi momentum penting untuk membawa Indonesia lebih dekat dengan swasembada pangan, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah, petani, dan masyarakat dalam mencapai kemandirian pangan.
#DemiIndonesia Mandiri Pangan dipersembahkan oleh detikcom bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Pangan dan didukung oleh PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, dan Perum Bulog.
(esw/hil)