Warga 17 Desa di Sidoarjo yang Kebanjiran Kesulitan Akses dan Butuh Bantuan

Warga 17 Desa di Sidoarjo yang Kebanjiran Kesulitan Akses dan Butuh Bantuan

Suparno - detikJatim
Minggu, 02 Mar 2025 16:19 WIB
Terendam Banjir, Warga Sidoarjo Mulai Kesulitan Akses dan Butuh Bantuan
Terendam Banjir, Warga Sidoarjo Mulai Kesulitan Akses dan Butuh Bantuan (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Curah hujan tinggi yang mengguyur Sidoarjo dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di Kecamatan Tanggulangin. Sebanyak 17 desa terendam air, dengan ketinggian mencapai 60 hingga 70 cm di beberapa titik.

"Banjir ini merupakan dampak dari curah hujan yang tinggi serta kiriman air dari wilayah lain. Beberapa desa di bagian timur Tanggulangin terdampak cukup parah," kata Camat Tanggulangin, Sabrino Mariano, Minggu (2/3/2025).

Desa yang mengalami dampak paling parah di antaranya adalah Gempolsari, Kedungbanteng, Banjarasri, Kalidawir, dan Banjarpanji. Sejumlah warga mengaku kesulitan beraktivitas akibat banjir yang telah berlangsung lebih dari sepekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banjir ini sebetulnya sudah lama mulai bulan Januari, namun banjir sempat surut, kemudian diawal bulan Maret kembali banjir. Kami sebelumnya sudah pernah memberikan bantuan sembako dan obat-obatan," jelas Sabrino.

Sementara itu Muslimah (53) warga Dusun Polo Gunting RT 15, RW 4 Desa Gempol Sari mengaku bahwa banjir ini sejak seminggu lalu, ini merupakan banjir yang terparah. Dirinya berharap mendapatkan bantuan sembako, dan air bersih.

ADVERTISEMENT

"Sudah seminggu rumah saya terendam, jadi aktivitas sangat terbatas. Untungnya kasur masih bisa diselamatkan dengan dipan. banyak warga yang mengungsi di familinya," kata Muslimah.

Sementara itu Ketua BPD Gempolsari, Khusnul Kharim, mengatakan hampir seluruh wilayah desa terendam banjir dengan dampak yang cukup luas. Banjir juga menyebabkan akses jalan terganggu, bahkan kendaraan bermotor banyak yang mogok akibat terendam air.

"Ada empat RW yang terdampak, mencakup lebih dari 500 keluarga. Selain berasal dari luapan sungai, kami menduga ada rembesan dari tanggul lumpur yang memperparah kondisi," kata Khusnul

Hingga saat ini menurut Khusnul warga masih bertahan di rumah masing-masing, termasuk lansia, karena belum adanya posko pengungsian maupun bantuan dari pemerintah daerah.

"Belum ada bantuan dari pemkab, baik itu posko pengungsian, layanan kesehatan, maupun logistik seperti makanan dan air bersih. Kami berharap ada perhatian lebih terhadap kondisi warga yang kesulitan," imbuh Khusnul.

"Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi banjir dan memberikan bantuan yang dibutuhkan, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads