.webp)
Belasan perempuan mayoritas mahasiswi terjaring razia Satpol PP di Kota Malang dikenakan wajib lapor. Dalam satu pekan mereka wajib lapor selama satu kali.
"Wajib lapor mulai pekan depan," ujar Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Malang Mustaqim Jaya saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (1/3/2025).
Mustaqim menyebutkan ada 16 wanita mayoritas adalah mahasiswi yang dikenakan wajib lapor. Mereka sebelumnya diamankan di sebuah rumah kos Jalan Sigura-gura pada Kamis (27/2/2025), malam lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 31 orang itu yang diamankan, 16 adalah perempuan (mahasiswi) dikenakan wajib lapor itu," akunya.
Selain 16 perempuan yang dikenai sanksi wajib lapor, Mustaqim mengatakan ada 9 laki-laki yang akan menjalani sidang Tipring 23 April 2025.
"Ada Tipiring untuk laki-laki, sebanyak 9 orang. Sidang dilaksanakan pada 23 April nanti bersama perkara pelanggaran Perda lainnya," beber Mustaqim.
Mereka yang terjaring razia dijerat Perda Kota Malang 8/2005 tentang Larangan Tempat Pelacuran dan Perbuatan Cabul, Perda Kota Malang 6/2006 Penyelenggaraan Usaha Pemondokan, dan Perda Kota Malang 2/2012 tentang Ketertiban Umum dan Lingkungan.
"Untuk sanksi ataupun denda akan ditentukan hakim dalam sidang Tipiring," tuturnya.
Operasi itu digelar berdasarkan laporan masyarakat dengan menyasar rumah kos di Jalan Sigura-gura. Ada 31 orang diamankan dalam operasi tersebut.
"Ada 5 orang membuka jasa Open BO dan kami serahkan ke dinas sosial untuk diberikan pembinaan," terangnya.
Dari hasil pendataan diketahui belasan pasangan itu berasal dari berbagai daerah di luar Kota Malang. Seperti dari Kediri, Lampung, Sumatera, Lamongan, dan Solo.
(dpe/fat)
