.webp)
Naik perahu sejauh 4 kilometer, jenazah kecil itu dibawa melewati genangan banjir yang merendam desa. Tangis keluarga pecah saat perahu melaju perlahan, mengantar kepergian sang bocah ke peristirahatan terakhirnya.
Banjir akibat luapan Bengawan Solo yang merendam permukiman dan persawahan warga di Desa Kalisari, Bojonegoro, membuat jenazah Muhammad Arsyad Kholili (9), putra keempat dari pasangan Muhammad Sholeh dan Achul Ilmi, harus dimakamkan di desa tetangga yang berjarak sekitar 4 kilometer dari rumah duka.
"Iya karena makam Desa Kalisari kebanjiran, sehingga dipindah ke makam Desa Gunungsari yang berjarak sekitar 4 kilometer," ucap Sekdes Kalisari, Lukman kepada detikJatim, Kamis (27/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukman menuturkan sedikitnya enam perahu digunakan warga dan sanak famili untuk mengantar jenazah ke pemakaman dengan menyusuri persawahan yang masih tergenang banjir.
"Ada enam perahu tadi yang angkut keluarga dan tetangga yang ikut ke makam. Jenazah didampingi bapaknya, karena sang ibu nggak kuat sehingga tidak ikut," jelas Lukman.
Di rumah duka, isak tangis keluarga dan sanak famili mewarnai kepergian selamanya bocah kelas tiga madrasah itu. Tak ada yang menyangka keceriaan paginya berakhir dengan duka mendalam.
Korban terpeleset di sawah saat bermain dengan adik dan teman-temannya pagi tadi di sekitar persawahan yang tak jauh dari rumahnya.
"Kemungkinan terpeleset ya, karena jalan dekat sawah kebanjiran yang dalamnya lebih dari satu meter, orang dewasa saja sedada genangan air di situ," imbuh Lukman.
(hil/iwd)
