Tangis Pecah! 5 Momen Haru di Pemakaman Bejo Sugiantoro

Tangis Pecah! 5 Momen Haru di Pemakaman Bejo Sugiantoro

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Kamis, 27 Feb 2025 10:25 WIB
Pemakaman Legenda Sepak Bola Bejo Sugiantoro
Pemakaman Legenda Sepak Bola Bejo Sugiantoro (Foto: Suparno/detikJatim)
Surabaya -

Suasana pilu menyelimuti pemakaman Bejo Sugiantoro, salah satu legenda sepak bola Indonesia, di TPU Geluran, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Rabu (26/2/2025). Saat sang putra, Rachmat Irianto, mengumandangkan azan di tepi liang lahat, tangisnya pecah, menciptakan momen yang begitu menggetarkan hati.

Sejak jenazah diberangkatkan dari rumah duka, kalimat tauhid terus berkumandang, mengiringi perjalanan terakhir sang legenda menuju peristirahatan abadi. Berikut 5 fakta mengharukan dari prosesi pemakaman Bejo Sugiantoro.

1. Rachmat Irianto Azan dengan Suara Bergetar di Sisi Makam

Saat jenazah Bejo Sugiantoro tiba di TPU, suasana penuh duka semakin terasa. Putra pertamanya, Rachmat Irianto, yang juga pemain Persib Bandung, berdiri di tepi makam sang ayah, mengumandangkan azan dengan suara bergetar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangisnya tak terbendung, membuat para pelayat ikut terharu. Ratusan orang yang hadir diam dalam keheningan, hanya suara azan yang menggema, mengiringi kepergian sosok yang telah mengabdikan hidupnya untuk sepak bola Indonesia.

2. Ratusan Pelayat Mengiringi Perjalanan Terakhir Sang Legenda

Jenazah Bejo Sugiantoro diberangkatkan dari rumah duka setelah disalatkan di Masjid Nurul Janah. Ratusan pelayat, mulai dari mantan rekan setim, pesepak bola, para bonek dan bonita, keluarga, hingga warga perumahan, turut serta dalam prosesi pemakaman.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada firasat apa pun di keluarga. Sebelum latihan, beliau sempat bergurau dengan cucunya dan keluarga. Kemudian, menjelang sore, beliau berangkat latihan ke Surabaya,"_ ungkap Anton, kakak ipar almarhum.

Suasana semakin haru saat jenazah dimasukkan ke liang lahat yang berdekatan dengan makam orang tua dan mertuanya.

3. Bejo Sugiantoro Wafat di Lapangan Sepak Bola

Bejo Sugiantoro meninggal dunia saat bermain sepak bola di Lapangan SIER, Surabaya. Ia tengah bertanding bersama Rosita FC, tim yang berisi mantan pemain sepak bola profesional.

"Beliau meninggal saat bertugas sebagai pemain sepak bola. Awalnya main 35 menit, istirahat, lalu main lagi 5 menit. Tiba-tiba jatuh," ujar Mustakim, rekan seprofesinya.

Kepergiannya di tengah lapangan menjadi simbol dedikasi seumur hidupnya terhadap dunia sepak bola yang telah membesarkan namanya.

4. Dikenal Sebagai Sosok Pekerja Keras dan Religius

Tak hanya dikenal sebagai pemain tangguh di lapangan, Bejo juga dikenang sebagai pribadi yang rendah hati dan religius.

"Coach Bejo ini dikenal tidak banyak omong, tapi banyak kerja. Dikenal sebagai orang baik. Meninggalnya pun dengan cara yang baik, Insyaallah beliau husnul khotimah," tutur Mustakim.

Selain itu, Bejo juga dikenal rajin mengaji dan sering beribadah. "Secara personal, beliau dikenal sebagai sosok yang alim, sering mengaji di musala, dan tekun beribadah," imbuhnya.

5. Jasa Besar dalam Sepak Bola Nasional

Sebagai mantan pemain Timnas Indonesia dan ikon Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro memiliki jasa besar dalam dunia sepak bola nasional. Ia tak hanya membela Timnas Indonesia di berbagai ajang, tetapi juga berperan dalam membimbing generasi baru pesepak bola Indonesia.

"Almarhum selain berjasa sebagai pemain timnas yang pernah mengharumkan nama bangsa, juga menyumbangkan jasa memunculkan generasi-generasi baru dalam sepak bola nasional, khususnya Persebaya," kata Mustakim.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia, tetapi warisannya sebagai legenda akan terus dikenang

Selamat jalan, Coach Bejo. Dedikasimu untuk sepak bola Indonesia tak akan pernah dilupakan




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads