Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) bakal diluncurkan 24 Februari 2025. Pengusaha dan investor kawakan Pandu Sjahrir merapat ke Istana Kepresidenan Jakarta Pusat untuk makan siang bersama Presiden Prabowo Subianto.
Seperti diketahui sosok pria yang merupakan keponakan Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan itu santer dikabarkan bakal masuk dalam jajaran petinggi pengelola Danantara.
Setelah pertemuan itu, Pandu irit bicara, khususnya saat disinggung soal peresmian Danantara dan posisi apa yang akan dia pegang di Danantara? Dia cuma bilang pertemuan itu hanya makan siang biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makan siang aja. Enak makannya Beautika. Makan aja," sebut Pandu ketika diberondong pertanyaan dari wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan dilansir dari detikFinance, Jumat (21/2/2025).
"Nggak jadi apa-apa," katanya saat ditanya soal posisi apa yang akan dia emban di Danantara.
Informasi yang beredar, sejumlah orang yang ikut makan siang hari ini dengan Prabowo adalah sosok kunci dalam dewan pengawas dan badan pengurus BPI Danantara. Mulai dari Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, hingga Wamen BUMN Dony Oskaria.
Saat beberapa nama itu dikonfirmasi kehadirannya, Pandu Sjahrir mengiyakan. Dia juga mengatakan beberapa anggota kabinet yang lain juga hadir dalam makan siang hari ini di Istana Kepresidenan.
Pantauan di Istana Kepresidenan, hanya ada Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Pandu Sjahrir saja yang menyempatkan diri menyapa wartawan usai agenda makan siang.
Sementara itu, Maruarar yang turut dalam pertemuan makan siang itu membenarkan sedikit banyak urusan Danantara dibahas Prabowo dalam agenda hari ini. Dia mengaku tahu banyak soal Danantara setelah ikut pertemuan makan siang hari ini, hanya saja dia enggan berkomentar banyak soal Danantara.
"Ya ada (pembahasan Danantara). Tapi saya no comment. Tunggu aja tanggal 24. Pada waktunya akan diumumkan. Saya tahu beberapa hal, tapi saya tak boleh umumkan," tegas Ara ditemui di tempat yang sama.
Bakal Dapat Modal Awal Rp 1.000 Triliun
Danantara akan mendapatkan modal awal minimal Rp 1.000 triliun. Ini telah tertuang dalam draf final Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah disahkan di Rapat Paripurna DPR RI ke-12 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 pada Selasa (4/2).
"Modal Badan ditetapkan paling sedikit sebesar Rp 1.000.000.000.000.000 (seribu triliun rupiah)," tulis Pasal 3G ayat (3) aturan tersebut, dikutip Jumat (21/2/2025).
Modal untuk Danantara bersumber dari penyertaan modal negara (PMN) dan/atau sumber lain. PMN yang dimaksud dapat berasal dari dana tunai, barang milik negara (BMN) dan/atau saham milik negara di BUMN.
Selanjutnya, dalam Pasal 3H dijelaskan bahwa Danantara dapat melakukan investasi untuk meningkatkan nilai aset baik secara langsung maupun tidak langsung, melakukan kerja sama dengan holding investasi, holding operasional dan pihak ketiga.
Keuntungan atau kerugian yang dialami Danantara dalam melakukan investasi sepenuhnya menjadi keuntungan atau kerugian Badan. Sebagian keuntungan Danantara ditetapkan jadi laba ke negara untuk disetorkan ke kas negara setelah dilakukan pencadangan untuk menutup atau menanggung risiko kerugian dalam berinvestasi dan/atau melakukan akumulasi modal.
"Ketentuan lebih lanjut mengenai pencadangan untuk menutup atau menanggung risiko kerugian dalam berinvestasi dan/atau melakukan akumulasi modal sebagaimana dimaksud diatur dalam Peraturan Pemerintah," tulis ketentuan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Danantara yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto bertugas melakukan pengelolaan dividen BUMN. Dalam melaksanakan tugasnya badan berwenang mengelola dividen holding investasi, dividen holding operasional, dan dividen BUMN.
Pernah disebutkan oleh Prabowo, Danantara akan memiliki modal yang akan dikelola mencapai US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350).
Dana kelolaan itu akan diinvestasikan pada proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor termasuk energi terbarukan, manufaktur maju, serta produksi pangan.
"Pemerintah juga akan meluncurkan Danantara Indonesia yang merupakan dana kekayaan negara yang baru dengan aset kelolaan melebihi US$ 900 miliar," ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2).
Artikel ini detikFinance. Baca selengkapnya di sini dan di sini.
(dpe/iwd)