Bupati Malang Sanusi Tetap Berangkat Retret Meski Diusung PDIP

Bupati Malang Sanusi Tetap Berangkat Retret Meski Diusung PDIP

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 21 Feb 2025 15:00 WIB
Bupati Malang Sanusi menghadiri Harlah GP Ansor di Pantai Balekambang.
Bupati Malang Sanusi. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Bupati Malang Sanusi memastikan tetap berangkat ke Magelang, Jawa Tengah untuk mengikuti retret kepala daerah meski ada instruksi dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Keputusan Sanusi itu disebut bentuk penghormatan kepada pemerintah.

Kabar mengenai kehadiran Bupati Sanusi dalam kegiatan retret di Akmil, Magelang itu disampaikan Sekretaris Daerah Pemkab Malang Nurman Ramdansyah. Nurman mengatakan Bupati Sanusi akan berada di Magelang sampai 28 Febuari 2025 mendatang.

"Atas dasar undangan dari Kemendagri, Bupati Malang hadir pada giat orientasi kepala daerah di Magelang," kata Nurman kepada detikJatim, Jumat (21/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya itu, Jubir Tim Pemenangan Sanusi-Lathifah di Pilbup Malang 2024 Achmad Kusaeri juga memastikan bahwa Sanusi berangkat ke Magelang untuk mengikuti retret.

"Terkait kegiatan (retret), Abah (Sanusi) akan tetap berangkat ke Magelang. Keberangkatan beliau tidak bisa diartikan membangkang keinginan partai. Tapi terlebih untuk menghormati pemerintah," ujar Kusaeri kepada wartawan, Jumat (21/2/2024).

ADVERTISEMENT

Menurut Kusaeri, program retret pemerintah untuk kepala daerah di Akmil Magelang sudah direncanakan oleh Presiden Prabowo Subianto sejak lama. Jauh sebelum terbit surat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Terlebih Presiden Prabowo karena sudah direncanakan dan dipersiapkan dengan seksama jauh sebelum terbitnya surat dari PDI-Perjuangan," tuturnya.

Kendati begitu, Kusaeri menyatakan bahwa instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dinilai sangat wajar, untuk merespon penahanan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Instruksi ibu Megawati sebagai Ketua Umum PDI-Perjuangan sebagai sikap dari ditangkapnya Sekjen partai oleh KPK adalah hal yang manusiawi. Dan hal itu menurut kami adalah suatu sikap yang normal walau akan banyak masalah yang akan timbul, baik problem sederhana maupun yang paling pelik dan sulit. Kami menghormati hal itu," tegasnya.

Kusaeri juga menegaskan bahwa dalam proses kontestasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang pada Pilkada serentak 2024 lalu berbeda dengan daerah lainnya.

Sebab, pasangan Sanusi-Lathifah Shohib bukan hanya diusung PDI Perjuangan saja melainkan oleh gabungan sejumlah partai politik parlemen dan non parlemen.

"Berbeda dengan tempat dan daerah lain, pasangan Sanusi-Latifah memang diusung dan mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan. Akan tetapi bukan merupakan pasangan yang diusung hanya oleh satu parpol," tuturnya.

"Di samping menerima rekom dari PDI Perjuangan, paslon Sanusi-Lathifah juga menerima rekomendasi dari PKB, NasDem, dan Gerindra. Serta parpol non parlemen lainnya, termasuk PSI," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads