Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo mengeluarkan surat edaran terkait pelantikan Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2029. Pemkab mengimbau ucapan selamat diberikan dalam bentuk bibit pohon pule bukan karangan bunga.
Surat edaran bernomor 000.1.8.2/2180/438.1.2.2/2025 yang dikeluarkan oleh sekretaris daerah tersebut, bahwa masyarakat Sidoarjo dihimbau untuk memberikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo dengan pohon pule, bukan karangan bunga.
Dari pantauan detikJatim di depan Pendopo Sidoarjo masih banyak terdapat karangan bunga hingga mencapai puluhan yang terpasang di depan Pendopo Pemkab Sidoarjo. Sementara itu bibit pohon pule yang dikirim oleh instansi ditempatkan di dalam Pendopo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ada imbauan ucapan selamat buat Bupati dan Wakil berbentuk bibit pohon pule. Namun masih banyak kiriman karangan bunga, karena pada saat pesan karangan bungan sebelum edaran tersebut keluar, jadi intinya sudah terlanjur pesan," kata Dana Riawati Kabag Umum Pemkab Sidoarjo, Kamis, (20/2/2024/5).
"Meski begitu banyak yang sudah kirim ucapan selamat berupa pohon pule, tapi ditempatkan di dalam halaman Pendopo," imbuh Dana.
Sementara itu Kepala Dinas DLHK Sidoarjo Bahrul Amig mengaku, bahwa ucapan selamat dengan mengirimkan karangan bunga itu merupakan sebuah ide untuk lebih memberi nilai manfaat atas tradisi yg sudah berjalan cukup lama, terkait dengan pelantikan bupati dan wakil bupati ini.
"Jika ucapan selamat tersebut berupa bunga papan atau bunga hidup, yang nantinya juga akan layu dan hanya menjadi penumpukan sampah, alangkah lebih bijak jika berupa pohon yang kemudian bertumbuh dan memberikan manfaat untuk lingkungan maupun manusia," Amig.
Amig menjelaskan, kenapa Pohon Pule, karena pohon ini sedang menjadi trend, rencana pohon tersebut akan ditanam demi perindangan kota terutama di pinggir jalan mulai dari Waru hingga Porong.
"Pohon ini selain memiliki efek eksotik, juga bisa memproduksi supply oksigen yang berguna untuk meminimalkan global warming di Sidoarjo. Nantinya akan ditanam secara bertahap, dan pohon Pule ini secara karakteristik, selain itu batangnya dinilai lebih tangguh dari pada pohon Sono," jelas Amig.
Tidak banyak masyarakat tau bahwa kulit pohon Pule ini bisa menjadi obat tradisional jika diseduh dengan air panas dan bisa langsung dikonsumsi untuk mengobati penyakit tertentu. Selain daripada itu, pohon Pule akarnya tidak menyebar seperti pohon Sono yang selama ini merusak bangunan sekitar. Ranting dan dahan pohon pule tidak mudah patah jika terkena angin, sehingga minim resiko.
"Namun tidak serta Merta kita langsung menghilangkan pohon Sono sebagai sarana perindang di Sidoarjo, karena bisa berdampak buruk, salah satunya yaitu kota akan tampak gersang dan temperatur udara meningkat. pelaksanaan penggantian pohon Sono dengan pohon Pule akan dilaksanakan secara bertahap," imbuh Amig.
Sementara itu paguyuban camat dan Kades serta perangkat desa akan memberikan ucapan selamat buat Bupati dan Wakilnya berupa bibit pohon Pule masing-masing paguyuban 1000 pohon.
"Kami sepakat mulai dari perangkat desa dan Kades, serta staf Kecamatan akan mengirimkan 1000 bibit pohon Pule. Pemberian pohon tersebut untuk mendukung penghijauan di wilayah Sidoarjo," kata Camat Balongbendo Farhan.
(abq/fat)