Karti (55), warga di Desa Wonoasri, Madiun tidak pernah menyangka rumahnya menjadi sarang kobra. Pantas saja 20 hari terakhir dia merasa diteror ular berbisa itu yang sering muncul di balik bantalnya.
"Sudah 20 hari yang lalu sering muncul ular di rumah, saya jumpai. Sering ada di bantal saat saya tidur," kata Karti saat ditemui detikJatim di rumahnya, Rabu (19/2).
Sejak suaminya meninggalβbukan karena digigit ular, Karti mengaku tidak pernah tidur di dalam kamar. Dia dan anaknya selalu tidur di depan televisi, di ruang tengah rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak pernah tidur di kamar sejak suami meninggal dunia sekitar 5 tahun yang lalu. Saya tidur di depan sambil nonton TV," tutur Karti.
Di ruangan itulah ketika tertidur Karti baru menyadari ular sering menyelinap di balik bantalnya. Hingga akhirnya dia memergoki ular tersebut dan mulai merasa ada yang tidak beres.
Karti pun meminta tolong kepada relawan dan BPBD Madiun untuk mengecek rumahnya. Petugas melakukan penyisiran hingga menemukan sarang ular tersebut.
Ular kobra itu bersarang di gudang bekas penggilingan padi yang lokasinya berdempetan dengan rumah Karti, tepatnya di bagian belakang rumah utama.
Tak tanggung-tanggung, petugas dan relawan menemukan sekitar 25 ular kobra. Dua di antaranya dewasa sedangkan sisanya masih anakan. Tapi ada yang lebih mengerikan.
Petugas juga menemukan sebanyak 105 cangkang telur di sarang tersebut. Artinya, telur-telur yang diduga adalah anak-anak kobra itu telah menetas. Tidak hanya Karti yang terkejut, para petugas itu juga kaget.
"Betul sudah kami amankan ratusan cangkang atau telur yang sudah menetas. Termasuk ada ular juga jenis kobra," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis.
Boby mengatakan proses evakuasi puluhan kobra itu turut dibantu tim relawan.
"Jadi ada 25 ekor ular kobra, dua di antaranya dewasa dan lainnya masih anak. Sedangkan ada juga 105 cangkang telur yang sudah menetas," jelas Boby.
Boby menyampaikan bahwa ratusan cangkang telur dan ular itu berada dalam sarang di dalam tanah di gudang bekatul bekas penggilingan padi milik Karti.
Petugas langsung mencurigai lokasi itu karena mendeteksi aroma yang tidak biasa. Bobby menyebutkan, para petugas mencium aroma ular tanpa aroma tikus.
"Lokasi sarang dalam tanah yang memang kami curigai ada aroma ular dan tidak ada aroma tikus," papar Boby.
(dpe/iwd)