Polisi melakukan ekshumasi jasad Mustakim (55), penjaga vila di Dusun Pateguhan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Pasuruan yang tewas diduga dibunuh teman kerjanya, MK (43). Ekshumasi dilakukan untuk keperluan autopsi.
"Hari ini kami melakukan autopsi mayat korban dugaan pembunuhan di dalam vila keluarga," kata Kapolsek Pandaan Kompol Bambang Sucahyono, Senin (17/2/2025).
Bambang mengatakan keluarga korban sempat menolak dilakukan autopsi. Namun oleh petugas diberi saran agar pihak keluarga tahu penyebab pasti kematian korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluarga korban sempat menolak tapi akhirnya mau dilakukan autopsi pada jasad korban," katanya.
Autopsi yang dilakukan polisi, kata Bambang untuk memastikan penyebab kematian korban. Hasilnya akan disampaikan kepada media massa.
"Saat tim forensik masih bekerja," katanya.
Bambang menegaskan bahwa terduga pelaku MK (43), yang merupakan warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, sudah diamankan. Dia adalah teman kerja korban.
"Sebelum ditemukan tewas, korban dan MK sempat cekcok," katanya.
Polisi masih menyelidiki motif MK melakukan penganiayaan terhadap korban.
Mustakim (55), penjaga Vila Sampurna di Dusun Pateguhan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan ditemukan tewas di kandang ayam tempat dirinya bekerja, Minggu (16/2) petang pukul 17.00 WIB.
Jasad korban pertama kali ditemukan Derys Dry Fanca Hemi (27), teman kerja korban yang juga warga setempat dalam posisi telentang mengalami sejumlah luka. Hidung dan mulutnya mengeluarkan darah. Polisi bergerak cepat dan mengamankan terduga pelaku, MK.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, MK diketahui menghajar korban dengan tangan kosong. Peristiwa itu terjadi setelah MK dengan korban Mustakim sempat terlibat cekcok.
"Awalnya korban dan MK terlibat cekcok, Minggu (16/2) pukul 04.00 WIB," kata Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno.
Dalam suasana pertengkaran itu, MK menendang korban dengan kaki kanan ke arah rahang hingga korban sempoyongan. Korban lalu ditendang lagi sampai 5 kali hingga korban tumbang.
"Korban lalu diseret, disembunyikan di dekat kandang ayam. Pukul 07.00 WIB, MK pulang. Saat itu, MK belum tahu kalau korban meninggal," kata Joko.
(dpe/fat)