5 Fakta Heboh Pegawai Depot Nasi Bebek Gantung Diri di Menara Masjid

5 Fakta Heboh Pegawai Depot Nasi Bebek Gantung Diri di Menara Masjid

Hilda Rinanda - detikJatim
Senin, 17 Feb 2025 11:00 WIB
Ilustrasi Gantung Diri
Ilustrasi gantung diri (Foto: Mindra Purnomo/detikcom)
Surabaya -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang pria berinisial AP (21) ditemukan tewas gantung diri di menara masjid di Karangpilang, Surabaya. Korban yang merupakan pegawai depot nasi bebek di sekitar lokasi, pertama kali ditemukan oleh takmir masjid saat hendak membersihkan TOA menjelang Ramadan. Jasadnya tergantung di atas menara setinggi 35 meter.

Tubuh AP ditemukan pada Minggu (16/2/2025) sekitar pukul 10.00 WIB dan proses evakuasi memakan waktu cukup lama hingga selesai pada pukul 13.13 WIB. Peristiwa ini mengejutkan warga sekitar, terutama rekan kerja korban yang sebelumnya sempat melaporkan kehilangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta terkait kejadian ini:

1. Sempat Dilaporkan Hilang

Sarmiati, rekan kerja korban, mengatakan AP sempat dilaporkan hilang setelah pamitan salat pada 21 Januari 2025.

"Sempat pamitan salat Isya 21 Januari 2025, hilang dan dilaporkan ke polsek," kata Sarmiati, Minggu (16/2/2025).

ADVERTISEMENT

2. Bekerja di Depot Nasi Bebek Selama 3 Tahun

Korban diketahui bekerja sebagai pegawai di depot nasi bebek selama tiga tahun lebih.

"Dia (korban) karyawan di depot bebek sederhana, tanggal 21 (Januari 2025) jam 23.00 WIB, pamit ke masjid. Sudah dicari, laporan ke polisi," ujar Sarmiati.

3. Diduga Memiliki Utang

Menurut Sarmiati, korban sempat bercerita memiliki utang di luar tempat kerjanya.

"Kayaknya ada masalah utang. Dia utang ke teman-temannya, dia sendiri ngomong," bebernya.

4. Ponsel Korban Ditinggal di Tempat Kerja

Sebelum menghilang, AP meninggalkan ponselnya di tempat kerja.

"Ikut saya (bekerja) di Kebraon II, (setelah mencari dan tak ketemu) lalu lapor ke Polsek Karangpilang, HP-nya ditinggal," kata Sarmiati.

5. Sempat Dicari Rekan Kerja

Sarmiati menegaskan, ia dan rekan-rekan kerja sudah berupaya mencari AP sebelum ditemukan tewas.

"Kan gantian, sudah dicari. Kata teman ada yang pernah ketemu di Indomaret jarak beberapa hari," imbuhnya.

Kasus ini kini dalam penyelidikan kepolisian untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dan latar belakang korban melakukan aksi nekatnya.




(irb/hil)


Hide Ads