Setelah Hampir Sebulan Tutup, Pasar Hewan Lamongan Kembali Dibuka

Setelah Hampir Sebulan Tutup, Pasar Hewan Lamongan Kembali Dibuka

Eko Sudjarwo - detikJatim
Senin, 17 Feb 2025 04:00 WIB
Pasar Hewan di Lamngan Kembali Dibuka
Pembukaan Pasar Hewan di Lamongan Foto: Eko Sudjarwo
Surabaya -

Pasar hewan di Lamongan kembali dibuka setelah sempat ditutup selama satu bulan akibat dampak dari merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Meski belum seramai biasanya, sapi dari berbagai kota sudah memenuhi pasar hewan pada Minggu (16/2/2025).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Diskeswan) Lamongan, Shofiah Nurhayati mengungkapkan, hari ini Pasar Hewan Lamongan yang ada di Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung kembali dibuka setelah ditutup selama satu bulan. Untuk pembukaan hari ini, kata Shofia, sebanyak 16 ekor sapi dari berbagai kota memenuhi pasar hewan tersebut.

Pasar Hewan di Lamngan Kembali DibukaSapi diturunkan dari Kendaraan Untuk dibawa Ke Pasar Hewan Foto: Eko Sudjarwo

"Untuk pembukaan hari pertama pasar hewan setelah sempat ditutup, antusias warga semakin banyak tapi kelihatannya ini masih kurang banyak. Jadi ini pedagang dari Mojokerto, kemudian dari Gresik dan jumlah sapinya sekitar 16," kata Shofiah Nurhayati kepada detikjatim, Minggu (16/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembukaan pasar hewan tersebut, terang Shofia, merupakan hasil kajian lembaga terkait atas melandainya kasus penyakit mulut dan kuku pada sepekan terakhir. Dari jumlah 1.557 yang terjangkit, ungkap Shofia, sejak 10 hari terakhir tidak ada pertambahan. Sementara, dari kajian epidemiologi dinyatakan kasusnya melandai, karena tingkat kesembuhan sudah 65 persen.

"Saat ini tinggal sisa-sisanya yang masih dalam proses pengobatan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Shofiah menjelaskan, meski kasus penyakit mulut dan Kuku (PMK) sudah melandai, pihaknya akan terus berupaya melaksanakan vaksinasi guna mencegah penyakit tersebut naik kembali. Disnakeswan Lamongan juga berencana akan melaksanakan vaksin serentak pada Februari ini bertempat di Puskeswan masing-masing Kecamatan dalam upaya menjaga imunitas para hewan ternak.

"Pada 19-21 Februari ini kami akan menggelar vaksinasi di masing-masing Puskeswan yang kita laksanakan serentak agar tingkat kesembuhan atau tingkat kekebalannya sapinya ini semakin terjaga," paparnya.

Sejak bulan Januari hingga Februari dalam upaya menurukan jumlah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit 1.557 sapi, Disnakeswan Lamongan sudah menggelontorkan sebanyak 9.926 dosis vaksin.

Pihaknya berharap, pedagang maupun peternak dapat menjaga komunikasi dengan petugas kesehatan hewan agar sapi yang terjangkit bisa segera untuk disembuhkan. Selain itu peternak dan pedangan diharap dapat konsisten untuk melakukan pengobatan dan pemberian pakan kepada sapi yang terjangkit.

"Harapan kami, para pedagang dan peternak ini tetap ada kerja sama yang baik dengan kita petugas yang ada di Dinas Peternakan, karena PMK ini bisa disembuhkan artinya para pedagang dan peternak begitu sapinya sakit segera melaporkan kepetugas kami. Kemudian pengobatan peternak harus telaten dan sabar menyuapi sapinya yang sakit," Jelasnya.

Sementara, Kepala UPT Pasar Hewan Lamongan, Isrofil menjelaskan, terkait dengan masih lenggangnya pasar hewan pada hari ini, merupakan dampak dari penyakit mulut dan kuku dalam sebulan terakhir. Pihaknya, imbuh Isrofil, terus berupaya untuk sosialisasi langsung maupun secara daring terkait dengan pembukaan pasar hewan kepada para pedagang agar pasar kembali ramai.

"Kemungkinan dampak dari PMK kemarin. Jadi para pedagang sapi masih kekurangan stok untuk dijual di Pasar Hewan," jelasnya.

Salah satu pedagang yang datang ke pasar tersebut, Simpen mengaku gembira atas kabar dibukanya kembali Pasar Hewan Lamongan ini. Untuk pembukaan ini, Simpen mengaku membawa 1 ekor sapi dan sudah laku terjual.

"Satu bulan lebih tutup. Senang telah dibuka kalau ditutup ya susah. Sekarang bawa satu sapi dan sudah laku," pungkasnya.




(ihc/iwd)


Hide Ads