Setiap akhir bulan menjelang Ramadan, warga Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo, menggelar ritual Nyadran ke Makam Dewi Sekar Dadu. Tradisi leluhur ini dilakukan untuk memohon keselamatan serta hasil melaut yang melimpah.
Sebelum prosesi Nyadran, ratusan warga yang mayoritas adalah para ibu menggelar arak-arakan tumpeng. Setelah itu, tumpeng dinaikkan ke perahu dan dibawa ke Makam Dewi Sekar Dadu di Dusun Kepentingan menggunakan transportasi air.
Dari pantauan detikJatim, terdapat keunikan dalam tradisi Nyadran ini. Selain arak-arakan tumpeng, para pemuda desa juga turut serta dengan menyewa perahu yang dilengkapi sound system. Bahkan, mereka rela mengeluarkan dana hingga puluhan juta rupiah untuk menyewa perahu serta kelengkapan sound system yang didatangkan dari luar Sidoarjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk memeriahkan dan melestarikan tradisi leluhur Desa Balongdowo, kami, para pemuda, rela menghabiskan dana puluhan juta rupiah. Tradisi ini rutin digelar setiap tahun," ujar Rescar (27), warga Desa Balongdowo, di lokasi pemberangkatan Nyadran, Minggu (16/2/2025).
Sebagai koordinator kelompok pemuda, Rescar mengatakan bahwa mereka menghabiskan sekitar Rp30 juta untuk menyewa perahu dan sound system. Biaya tersebut ditanggung bersama oleh para peserta dengan cara menabung setiap bulan sejak Idulfitri.
"Biaya sewa perahu dan sound system ditanggung bersama. Setiap anak menabung selama setahun untuk tradisi ini," jelas Rescar.
Hal serupa disampaikan oleh Joko (35). Ia menegaskan bahwa generasi muda akan terus melestarikan budaya peninggalan leluhur, termasuk Nyadran ke Makam Dewi Sekar Dadu.
"Rombongan kami terdiri dari 20 remaja. Biaya sewa sound system dari Probolinggo sebesar Rp30 juta, sementara sewa perahu dan kelengkapan lainnya sekitar Rp15 juta. Totalnya mencapai Rp45 juta," tambah Joko.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat, Arifin (41), menyatakan bahwa Nyadran ke Makam Dewi Sekar Dadu merupakan warisan leluhur yang telah berlangsung sejak lama.
"Sejak kecil saya sudah melihat tradisi ini digelar. Berdasarkan cerita nenek moyang, Nyadran bertujuan agar para nelayan mendapat keselamatan dan hasil tangkapan yang melimpah," kata Arifin.
![]() |
Kapolsek Candi, Kompol Eka Anggriana, menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan anggota Samapta Polresta Sidoarjo, TNI, Satpol PP, dan elemen masyarakat untuk mengamankan jalannya ritual tahunan ini.
"Ratusan petugas gabungan dikerahkan untuk memastikan keamanan selama prosesi Nyadran di Makam Dewi Sekar Dadu berlangsung," ujar Eka.
Ia mengatakan pelaksanaan tradisi berlangsung aman dan tradisi.
"Alhamdulillah, pelaksanaan tradisi leluhur ini berjalan aman dan kondusif," pungkasnya.
(ihc/iwd)