Ketua DPRD Pamekasan, Ali Maskur angkat bicara soal video sejumlah pria berolahraga di halaman kantor DPRD Pamekasan tanpa memakai kaus. Dia berdalih baru mengetahui informasi tersebut.
"Akan saya tutup sementara. Saya baru tahu informasinya," kata Ali Maskur saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (15/2/2025).
Pria yang juga politisi dari partai PPP mengaku ada dua perkantoran di sekitar area DPRD Pamekasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan kantor ada dua, yang sebelah kantor pemda, kalau yang depan kantor DPRD pintu sudah ditutup. Mereka (Olahraga masuk yang dari arah timur depan pemda," tambahnya.
Pihaknya menyayangkan banyak pemuda berolahraga tapi disalahgunakan. "Eman sebenarnya tapi kok bisa begini, besok akan saya tutup kalau gitu," tegasnya.
Sebelumnya beredar sebuah video sejumlah pria berolahraga di halaman kantor DPRD Pamekasan tanpa mengenakan kaus. Aksi ini sontak menjadi sorotan di media sosial.
Meski bukan arena olahraga, area kantor DPRD Pamekasan memang kerap dijadikan masyarakat untuk berolahraga. Karena hal ini warga kerap ramai menjadikan sebagai lokasi alternatif.
Dalam video yang beredar, tampak puluhan pemuda melakukan joging. Namun aksi mereka tersebut juga dimanfaatkan dengan membuat konten yang tanpa mengenakan baju atau kaus sambil memamerkan bagian tubuh atas mereka.
Ironisnya sang konten kreator yang membuat video tersebut meminta tebusan jika ingin menghapus konten tersebut. Bahkan terang-terangan memberikan nomor handphone untuk menghubungi jika ingin kontennya dihapus.
"Silakan DM kita untuk menghapus video atau foto ini, untuk tebus foto atau video silakan bisa wa ke 0821707070XX," demikian keterangan dalam video.
Beragam komentar dari netizen saat melihat konten tersebut. Netizen pun melemparkan beragam komentar. Salah satunya menanyakan biaya untuk menghapus video tersebut.
"Berapa untuk menghapus video tersebut? " tanya netizen
"Pamekasan memang beda" Celetuk netizen lainnya.
Viralnya video tersebut kemudian mendapat tanggapan dari tokoh agama setempat. Mereka menilai konten atau video tersebut tidak etis.
"Ya tidak etis lah, itu kan area kantor DPRD kantor pemerintah, olahraga kok sampai udelnya kelihatan, boleh saja olahraga tapi yang sopan," ujar AH, salah satu tokoh agama setempat kepada detikJatim, Sabtu (15/2/2025).
"Nanti saya akan bicarakan dengan pemangku kebijakan, agar lebih diperhatikan terkait hal itu, saya baru tadi melihat videonya. Mungkin kami akan koordinasi dengan Kasatpol PP agar area tersebut lebih diawasi lagi," tandasnya.
(abq/fat)