Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto meminta pemerintah daerah mengawasi mutu jajanan sekolah. Pengawasan penting dilakukan untuk menjamin anak-anak mengonsumsi kudapan yang bergizi.
Hal itu disampaikan Imam setelah peletakan batu pertama pembangunan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Polda Jatim perdana di Aspol Blok E Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jatim, Bangsal, Mojokerto. Saat peletakan batu pertama, Imam didampingi Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto dan Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri.
"Saya titip ketua DPRD, Wali Kota dan Bupati Mojokerto harus ikut cawe-cawe. Saya miris melihat penjual jajanan di sekolah pakai rombong selama ini belum pernah menjadi perhatian kita," kata Imam di lokasi, Kamis (13/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengawasan terhadap para PKL yang mangkal di sekolah-sekolah, lanjut Imam, mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. Menurutnya, MBG akhir tahun nanti ditargetkan menyentuh 92 juta penerima, harus diimbangi dengan pengawasan terhadap penjual jajanan sekolah.
Pengawasan mulai dari bahan pangan yang digunakan, cara membuatnya, sampai produk makanan yang dijual kepada anak-anak di sekolah. Tujuannya tak lain untuk menjamin jajanan yang dijual kepada para siswa benar-benar bergizi dan aman dikonsumsi.
"Saya miris anak-anak membeli jajan di sekolah bukan makanan bergizi, menumpuk penyakit di tubuh mereka, seperti cilok, gulali, arbanat, itu kan bukan gizi. Padahal 20 tahun mendatang mereka kita harapkan menjadi pengganti kita," terangnya.
Oleh sebab itu, Imam titip kepada DPRD dan pemerintah daerah agar membuat peraturan daerah sebagai regulasi untuk membenahi tata kelola pangan dan produksi di tingkat UMKM. Sehingga para PKL menjajakan makanan di sekolah yang menyehatkan anak-anak.
"Mohon ini menjadi pemikiran kita bersama. Selain digaungkan MBG, di level UMKM juga kita lakukan pengawasan ketat oleh pihak-pihak yang berwenang. Harapannya anak-anak kita tumbuh menjadi SDM yang cerdas dan fisik yang bagus, pada masanya mereka menggantikan kita, mereka bisa bersaing," tandasnya.
(dpe/fat)