PT Pemenang Lelang Proyek Rp 40 M Bojonegoro yang Ambruk Asal Surabaya

PT Pemenang Lelang Proyek Rp 40 M Bojonegoro yang Ambruk Asal Surabaya

Denza Perdana - detikJatim
Selasa, 11 Feb 2025 14:51 WIB
Proyek senilai Rp 40 M di Bojonegoro yang baru seumur jagung, ambruk
Proyek pelindung tebing sungai senilai Rp 40 miliar di Bojonegoro yang ambruk (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Proyek pelindung tebing Bengawan Solo senilai Rp 40 miliar di bantaran Desa Tanggungan dan Lebaksari, Kecamatan Boureno, Bojonegoro ambrol pada Januari lalu padahal baru tuntas dikerjakan akhir Desember 2024. Proyek itu diketahui dikerjakan oleh perusahaan pemenang lelang asal Surabaya.

Untuk mengetahui siapa perusahaan pemenang lelang ini detikJatim melakukan pengecekan di aplikasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Data di situs itu menyebutkan bahwa proyek pelindung tebing itu memiliki total panjang bangunan 980 meter dengan nilai pagu Rp 40 miliar.

Berdasarkan data dari situs LPSE, lelang proyek itu digelar 2024 dengan anggaran dari APBD Pemkab Bojonegoro. Perusahaan pemenang lelang proyek ini adalah Indopenta Bumi Permai yang beralamat di Jalan Jemursari VII No 19, Surabaya dengan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 39,6 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek itu, Iwan Kristian menjelaskan proyek tanggul itu sebenarnya sudah direncanakan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Bojonegoro pada 2022 tapi karena ada efisiensi anggaran di era Pandemi COVID-19 proyek itu batal dilaksanakan.

"Tahun 2022 sudah perencanaan, tapi tidak jadi pelaksanaan fisik karena waktu itu ada efisiensi anggaran. Tahun 2023 di P-APBD kita lakukan review, lanjut 2024 anggaran fisik terpasang kembali dan kita lelang," ujar Iwan Kristian dikonfirmasi detikJatim, Selasa (11/2/2025).

ADVERTISEMENT

Ambruknya proyek tanggul Bengawan Solo senilai Rp 40 miliar itu tidak hanya menjadi sorotan masyarakat Bojonegoro, tapi juga tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Tim BPK mendatangi lokasi ambruknya proyek itu didampingi tim teknis Dinas PU Sumber Daya Air, Inspektorat, dan pemenang tender.

"Nggih. Sementara yang mendampingi, sesuai surat dari BPK, diminta Pak Iwan sebagai PPK-nya bersama staf terkait dan direktur rekanan yang terkait," ujar Kepala Dinas SDA Bojonegoro Heri Widodo.

Mengenai temuan BPK di lapangan, dan apa dugaan penyebab kerusakan proyek tanggul itu apakah karena kualitas pekerjaan atau kesalahan teknis? Heri enggan membeberkan dan menyatakan dirinya akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait.

"Detailnya segera kita konfirmasi dengan pihak yang terkait, yakni PPK dan pengawas, sebagai bahan evaluasi. Saya berharap bukan karena mutu pekerjaan," ucap Heri Widodo.

Pantauan detikJatim, bangunan tanggul yang ambruk itu mengakibatkan beton tiang pancang yang menopang tebing terlepas dan terangkat ke permukaan tanah dengan panjang bentangan kurang lebih 250 meter.

Wanto, salah satu warga setempat menyebutkan bahwa di beberapa titik bangunan yang ambruk itu terlihat sejumlah besi cor dan proses pengeraman yang diduga tidak sesuai aturan.

"Kondisinya rusak sangat parah. Tujuan dari proyek ini sudah jelas untuk penahan tanah dari luapan air bengawan saat banjir. Tapi kok tidak kuat, padahal ini proyek besar. Pasti sudah dengan berbagai kajian dan perencanaan oleh Dinas Sumber Daya Air Bojonegoro," kata Wanto.

Tak sedikit warga di Desa Lebaksari dan Tanggungan yang heran dengan kerusakan ini. Wanto sendiri menyebutkan lokasi proyek ini berdekatan dengan jalan desa dan persawahan. Dia menduga kurangnya pengawasan pelaksanaan proyek yang menyebabkan hal itu bisa terjadi.

Warga setempat berdatangan ke lokasi dan menjadi proyek yang dikerjakan menggunakan anggaran APBD 2024 itu sebagai tontonan. Mereka datang ke lokasi melihat langsung kondisi bangunan yang porak poranda.

"Mungkin bisa jadi karena kurang pengawasan saat pengerjaan. Jadi nggak karuan, eman (sayang) anggaran akeh (banyak) tapi nggak sesuai harapan warga sini, tahunya sudah bulan kemarin kejadian ini," ucap Yudi warga Lebaksari.

Dari data yang dihimpun pada aplikasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), proyek pembangunan pelindung tebing sungai di Desa Lebaksari dan Tanggungan ini memiliki panjang 980 meter dengan nilai pagu sebesar Rp 40 miliar.

Lelang proyek tahun 2024 APBD Pemkab Bojonegoro dimenangkan oleh Indopenta Bumi Permai yang beralamat di Jalan Jemursari VII No.19 Surabaya dengan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 39,6 miliar.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads