Gus Mensos Targetkan 2026 Kemiskinan Ekstrem 0 Persen

Gus Mensos Targetkan 2026 Kemiskinan Ekstrem 0 Persen

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 10 Feb 2025 20:17 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Graha Unesa.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia (FRI) untuk mengentas kemiskinan di tanah air. Bahkan optimis menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen.

Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, bersama para rektor perguruan tinggi negeri atau swasta (PTN/S) Saling berkolaborasi memperkuat upaya mengentas kemiskinan.

"Presiden ingin ke depan, diatasi secara seksama dan menggunakan data terbaru, efektif, tepat sasaran. Sekaligus kita harapkan tahun ini, maupun tahun depan paling lambat, kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen, dan nanti pada 5 tahun yang akan datang kemiskinan kita sudah di bawah 5 persen," kata Gus Ipul usai MoU Kemensos dengan FRI di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (10/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, lanjut Gus Ipul, Kemensos ingin pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pertemuan tinggi mengambil peran. Artinya tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan mengatasi bersama-sama.

"Supaya langkah-langkah itu terukur berdasarkan sesuatu kajian akademis. Maka kita ingin mengajak perguruan tinggi untuk di wilayah-wilayah tertentu dan sekitar sekitar, perguruan tinggi itu kita ingin, ada kampung-kampung yang memang digarap bersama-sama, bersama Kemensos, dan kementerian yang lain, juga perguruan tinggi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan mengatakan, dengan MoU ini, PTN/S bisa turut mengatasi permasalahan di masyarakat. Salah satunya masalah pengentasan kemiskinan, khususnya di Jatim dengan kajian.

"Sehingga fenomena kemiskinan tidak hanya sekadar memberikan bantuan, tapi perlu ada treatment lain setelah ada kajian dari berbagai sisi. Kajian dari berbagai sisi inilah, yang dikerjakan oleh perguruan tinggi dan diimplementasikan di masyarakat. Ini perlu pengorganisasian dalam mengeksekusinya dan ini nanti diatur oleh Pak Rektor Unesa (Nurhasan)," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads