Cek Kesehatan Gratis Telan Anggaran Rp 4,7 T, Segini Kuota Per Harinya

Cek Kesehatan Gratis Telan Anggaran Rp 4,7 T, Segini Kuota Per Harinya

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 10 Feb 2025 16:35 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi warga yang berulang tahun mulai berlangsung hari ini. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut anggaran yang dialokasikan tahun ini mencapai Rp 4,7 triliun.

Budi memastikan, program ini akan menjadi program berkelanjutan, bukan hanya dilaksanakan dalam waktu atau tahun tertentu.

"Ini akan berlaku terus, jadi setiap tahun pasti ada alokasinya. Anggaran tahun ini Rp 4,7 triliun," kata Budi saat ditemui detikJatim di Puskesmas Manukan Kulon Surabaya, Senin (10/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dalam pemeriksaan ditemukan penyakit serius, puskesmas akan merujuk pasien ke rumah sakit dengan menggunakan BPJS. Namun, bagi pasien yang tidak memiliki BPJS, biaya pengobatan tidak akan ditanggung pemerintah.

"Pada saat dirujuk ke rumah sakit inilah dia butuh BPJS. Kalau enggak ada BPJS mesti bayar sendiri," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Setiap puskesmas diberi kuota 30 pasien per hari untuk pemeriksaan kesehatan gratis khusus ulang tahun. Jika dihitung, maka satu puskesmas bisa melayani sekitar 10.000 pasien per tahun.

"Targetnya puskesmas kita 10.000 (per tahun), harusnya sih untuk awal-awal cukup. Nanti kalau mereka lebih teratur, mungkin dinaikin dari 30 ke 35 (kuota per hari). Itu hitungan kita, Insyaallah," ujarnya.

Untuk mendapatkan layanan ini, masyarakat diminta mengunduh aplikasi SATUSEHAT. Melalui aplikasi tersebut, Kemenkes dapat memantau jumlah peserta yang melakukan pemeriksaan hingga penyakit yang paling banyak diderita.

"Kalau nggak punya aplikasi, kita bisa pakai Google Form. Tapi kenapa harus pakai aplikasi SATUSEHAT, karena saya bisa lihat secara online, ini bisa lihat secara online pesertanya berapa 17.700 sehari. Saya bisa lihat, misalnya paling banyak kena penyakit apa, tekanan darah, indeks massa tubuh berapa, catatannya bisa dilihat. Nanti laporan ini dikirim ke masing-masing orang. Dia bisa lihat massa tubuhnya berapa, gula darahnya berapa. Jadi, baguslah kalau dia punya SATUSEHAT, bisa kelihatan," pungkasnya.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads