Guru MAN 1 Lamongan viral menggebrak meja saat menjelaskan status eligible Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), kini dinonaktifkan dari jabatannya. Pihak sekolah telah memproses guru tersebut sesuai dengan UU ASN terkait dengan kedisiplinan ASN.
"Sudah kami nonaktifkan dan turun menjadi guru biasa," kata Kepala MAN 1 Lamongan Nur Endah Mahmudah saat dikonfirmasi, Sabtu (8/2/2025).
Nur Endah menuturkan pihaknya telah memanggil yang bersangkutan dan juga membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul, sesuai dengan UU ASN dalam kasus kedisiplinan ASN, semuanya sudah kami lakukan. Sudah kami panggil, sudah kami BAP dan sudah kami nonaktifkan," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lamongan, Mohammad Muhlisin Mufa. Muhlisin membenarkan penonaktifan guru yang viral tesebut dari jabatannya sebagai wakil kepala madrasah bidang kurikulum. Penonaktifan itu dilakukan usai pihak sekolah melakukan pemeriksaan internal dan penandatangan BAP.
"Info yang terakhir yang kami terima, yang bersangkutan sudah dinonaktifkan dari jabatannya dan saat ini jabatan tersebut sudah diberikan kepada guru lain," kata Muhlisin kepada wartawan.
Muhlisin mengatakan, sebelumnya Kemenag Lamongan juga sudah meminta agar pihak sekolah segera melakukan evaluasi kepada oknum guru tersebut. Pihaknya sudah berkomitmen untuk memberikan evaluasi kepada guru yang viral tersebut.
"Kepala MAN komitmen kepada kami akan memberikan evaluasi kepada guru yang viral karena memang kewenangan pengangkatan wakil kepala dan wali kelas ada di kepala madrasah," terangnya.
Selain menonaktifkan, pihakn sekolah juga mengambil langkah meminta maaf setelah mengetahui ada 22 siswa yang tidak terinput sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Akibatnya, siswa tersebut tidak bisa mendaftar SNBP. Permintaan maaf ini disampaikan pihak sekolah dan guru yang bersangkutan kepada siswa serta wali murid.
"Upaya meminta maaf adalah hal pertama yang kami lakukan. Saya, baik secara pribadi maupun sebagai kepala sekolah, sudah meminta maaf," kata Kepala MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, Sabtu (8/2/2025).
Sebelumnya, pihak sekolah telah bertemu dengan wali murid serta 22 siswa yang tidak masuk dalam sistem pendaftaran SNBP untuk memberikan penjelasan. Ia menambahkan, pihak sekolah berkomitmen mendampingi siswa hingga mereka bisa mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
"Pihak sekolah telah menjelaskan situasi ini kepada wali murid pada Senin (3/2/2025). Ke-22 siswa yang terdampak juga telah menerima penjelasan secara menyeluruh dari pihak sekolah," jelas Muhlisin.
Muhlisin berharap kejadian serupa tidak terulang dan bisa menjadi bahan evaluasi ke depan. Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, video viral tersebut diambil pada 31 Januari 2025 saat siswa protes mempertanyakan data mereka yang tidak masuk dalam sistem SNBP.
Menanggapi insiden ini, orang tua siswa mendatangi sekolah pada Senin (3/2/2025) untuk menanyakan nasib anak-anak mereka. Tercatat, ada 22 siswa di MAN 1 Lamongan yang tidak bisa mendaftar SNBP.
(hil/fat)