Arus lalu lintas di jalur pantura Situbondo sempat macet total selama kurang lebih 4 jam gegara tangkis sungai di pinggir jalan jebol. Jalan nasional baru normal kembali setelah ada penanganan.
Putusnya arus lalu lintas di jalan nasional jurusan Surabaya-Banyuwangi tersebut karena aliran air sungai bercampur lumpur dan batu tersebut memenuhi ruas jalan.
Diperlukan waktu beberapa jam untuk normalisasi jalan agar bisa dilalui kembali. Itupun setelah menggunakan alat berat untuk menyingkirkan material yang terbawa arus sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu saja. Alat berat jenis backhoe juga digunakan untuk menutup tangkis sungai yang sempat jebol menggunakan pasir dan batu.
"Untuk menutup sementara mungkin kuat. Tapi asalkan jangan sampai ada air besar seperti tadi malam," kata sopir operator alat berat, Wito, saat ditemui di lokasi, Rabu (5/2/2025).
Menurutnya, tindakan lebih teknis harus tetap dilakukan untuk penanganan sungai tersebut. Karena alur sungainya memang berdekatan dengan badan jalan.
"Kalau aliran sungainya jebol lagi, ya pasti melintas ke badan jalan. Apalagi, tanggul sungai itu memang tampak tipis dan rawan jebol, saat aliran air besar," tandas Wito.
Sebelumnya, hujan deras sejak Selasa (4/2/2025) malam di kawasan Situbondo berdampak. Tangkis sebuah sungai jebol dan sempat menutup akses jalur pantura. Tepatnya Surabaya-Situbondo maupun arah sebaliknya.
Tertutupnya jalan nasional di jalur Pantura Situbondo, tepatnya di Desa Pasir Putih, Bungatan, itu karena air bercampur batu memotong jalan.
Dari keterangan saksi mata yang juga merupakan warga sekitar, jebolnya tangkis sungai itu terjadi pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB.
(dpe/fat)