Identitas 2 Awak Pesawat Latih API Banyuwangi yang Jatuh di Laut Muncar

Identitas 2 Awak Pesawat Latih API Banyuwangi yang Jatuh di Laut Muncar

Eka Rimawati - detikJatim
Selasa, 04 Feb 2025 20:42 WIB
Pesawat jatuh di Banyuwangi
Badan pesawat Cessna milik API Banyuwangi yang telah ditepikan ke Pantai Gumuk Kantong usai jatuh di perairan Muncar. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Saat jatuh di perairan Muncar, Banyuwangi, pesawat jenis Cessna bernomor sayap PK PYK milik Akademi Penerbangan Indonesia (API) diawaki 2 orang. Keduanya adalah siswa dan instruktur yang sedang berlatih terbang.

Kapolsek Muncar AKP Mujiono menyebutkan bahwa jatuhnya pesawat itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Dia sebutkan bahwa 2 awak dalam pesawat yang jatuh terdiri dari seorang taruna atau siswa API Banyuwangi dan seorang pelatih.

"Jatuhnya tadi kurang lebih pukul 14.00 WIB. Awak kapal ada 2 orang. Kalau dari informasi yang kami dapatkan itu berisi taruna dan pelatih," kata Mujiono, Selasa (4/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang diterima detikJatim, kedua awak pesawat itu adalah Muhammad Fathan Nudina (20) selaku siswa atau taruna API Banyuwangi dan seorang instruktur pendamping bernama Rafie. Keduanya berhasil selamat dari insiden yang mengejutkan itu.

Menurut salah satu nelayan yang turut melakukan aksi heroik penyelamatan kedua awak pesawat itu, Fathan dan Rafie sempat terjebak dalam pesawat yang terombang-ambing di tengah laut selama 10 menit.

ADVERTISEMENT

Susianto, nelayan setempat mengatakan saat itu dirinya sedang kenduri di tepi pantai. Tiba-tiba pesawat latih itu jatuh. Dia sendiri mulanya mengaku takut mendekat khawatir pesawat itu meledak. Ada beberapa nelayan yang langsung berupaya menyelamatkan kedua awak pesawat.

Namun, setelah upaya penyelamatan selama kurang lebih 10 menit, awak pesawat itu tak kunjung berhasil diselamatkan. Dia dan sejumlah nelayan lain dengan total sebanyak 10 orang turut berupaya menyelamatkan awak pesawat.

"Saya sedang kenduri di pinggir, ada pesawat jatuh. Mau menolong takut meledak. Setelah 10 menit kok tidak keluar pilotnya, akhirnya kami semua ke tempat jatuhnya itu," terang Susianto.

Setelah lebih dari 10 menit, nelayan dan warga sekitar akhirnya berhasil mengeluarkan kedua awak pesawat itu dengan cara memecahkan kaca dan melepas pintu pesawat.

"Dari samping itu, kami tarik instrukturnya dulu baru siswanya itu yang kecil," tegasnya.

Ia bersyukur, kedua awak pesawat itu berhasil diselamatkan. Sebab menurutnya kalau terlambat sedikit saja kedua awak pesawat itu bisa terjebak dalam pesawat yang mungkin akan terbawa arus dan tenggelam.

"Untung kami tepat waktu, itu kalau dibiarkan pasti hanyut tenggelam karena arus ombak kencang dan ke tengah arusnya," kata Susianto.

Mengenai jatuhnya pesawat itu, Susianto mengaku melihat pesawat latih itu sempat terbang rendah dan berputar-putar di sekitar Pantai Gumuk Kantong.

"Rendah itu terbangnya sekitar 3 meter, setelah memutar itu dari arah selatan meluncur ke arah saya terus jatuh," ujarnya memperagakan gerakan pesawat.

Sementara nelayan lainnya, Yudi menyatakan jatuhnya pesawat itu sempat membuat warga mendengar suara dentuman keras disertai semburan air laut.

"Dum... suaranya, terus air muncrat itu tinggi sekali di laut situ," kata Yudi.

Yudi memperkirakan lokasi jatuhnya pesawat itu dari bibir Pantai Wisata Gumuk Kantong, Muncar, Banyuwangi kurang lebih berjarak 100 meter.

"Ya kira-kira 100 meter jaraknya dari tepi," ungkapnya.




(dpe/iwd)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjatim


Hide Ads