Pesawat latih milik Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi jatuh di perairan Muncar, Banyuwangi. Pesawat yang jatuh tersungkur dan terbalik itu dievakuasi masyarakat setempat, nelayan, juga petugas polisi dan TNI setempat dengan cara ditarik dengan tali.
Dalam sebuah video rekaman warga setempat terlihat bagaimana proses penarikan pesawat dengan kapasitas 2 orang itu secara bergotong royong. Mereka tampak menarik pesawat itu dengan tali tampar yang diikatkan ke pohon.
"Tadinya (pesawat) di air kami angkat ke daratan kemudian kami ikat supaya tidak ke tengah lagi. Untuk mengamankan dari orang yang mau memanfaatkan keadaan kami tutup dengan terpal," ujar Kapolsek Muncar AKP Mujiono saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (4/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat latih yang jatuh di perairan Muncar dipastikan merupakan milik Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi. Pesawat itu ditumpangi 2 orang awak saat jatuh di laut.
"Sebatas yang kami tahu (pesawat itu) milik API Banyuwangi. Jatuhnya tadi kurang lebih pukul 14.00 WIB. Awak kapal ada 2 orang. Kalau dari informasi yang kami dapatkan itu berisi taruna dan pelatih," ujar Mujiono.
Pesawat latih yang jatuh itu tampak tersungkur di pesisir pantai laut sekitar Muncar. Tepatnya di kawasan wisata Pantai Gumuk Kantong, Muncar, Banyuwangi.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Muhamad Hariyadi memastikan bahwa 2 awak pesawat latih yang jatuh di Banyuwangi dalam keadaan selamat. Pihaknya bahkan batal mengirimkan personel untuk melakukan pencarian.
"Kami dapat informasi langsung dari pihak Airnav Banyuwangi Jadi benar ada pesawat jatuh dengan top 2 orang. Kami dapat laporan pukul 15.00 WIB. Kami dapat laporkan 2 orang crew pesawat dalam keadaan selamat," ujar Hariyadi kepada detikJatim.
Sebelumnya, Siswanto (50), salah satu saksi mata membenarkan ada pesawat yang terombang-ambing di laut sekitar Gumuk Kantong. Dia sendiri mengaku tidak tahu kapan pesawat itu jatuh.
"Saya datang sudah di sana pesawatnya. Ndak tahu jatuhnya. Ndak tahu juga itu yang numpang siapa, apa selamat saya ndak tahu," kata Siswanto kepada detikJatim.
Siswanto melihat ada sejumlah nelayan yang berupaya membantu meminggirkan pesawat itu dari tengah laut.
"Ada banyak tadi yang bantu. Saya ndak berani," katanya.
(dpe/iwd)