Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Tragedi bunuh diri terjadi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Seorang ibu muda berinisial NS (26) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Sabtu (1/2/2025).
Ia diduga mengakhiri hidup akibat tekanan hidup. NS meninggalkan sepucuk surat penuh haru berisi permintaan maaf kepada suami, orang tua, dan anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta ibu muda di Bangkalan bunuh diri tinggalkan surat:
1. Korban Bunuh Diri Saat Suami Kerja
Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Hafid Dian Maulidi menjelaskan, peristiwa memilukan ini terjadi di rumah korban di Kecamatan Tanah Merah, sekitar pukul 11.30 WIB. Korban bunuh diri ditinggal kerja suaminya, AK.
Sang suami yang tengah bekerja mencoba menghubungi NS melalui WhatsApp, namun tidak mendapat balasan. Merasa ada yang tidak beres, ia memutuskan untuk pulang dan mendapati istrinya sudah tergantung dengan selendang di dalam rumah.
"Lalu, suami korban pulang ke rumahnya menemukan istrinya sudah meninggal gantung diri di dalam rumah. Korban memakai selendang untuk gantung diri," ujar Hafid, Sabtu (1/2/2025).
2. Tidak Ada Cekcok
Menurut Hafid, dari keterangan suami korban, tidak ada pertengkaran ataupun cekcok sebelum kejadian. Dari hasil pemeriksaan awal, NS diduga mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialami.
"Tidak ada cekcok, hanya mungkin depresi karena tekanan hidup," imbuhnya.
3. Korban Meninggalkan Surat
Hafid mengaku, korban juga meninggalkan sepucuk surat untuk keluarganya. Korban meminta maaf pada suaminya, orangtua dan anaknya.
Dugaan itu semakin kuat setelah ditemukan sepucuk surat yang ditulis korban sebelum mengakhiri hidupnya. Dalam surat tersebut, NS menyampaikan permintaan maaf kepada keluarganya.
Ia juga menuliskan kata-kata yang mencerminkan keputusasaannya, seperti "Aku percuma hidup". Ada juga permintaan maaf dan pesan emosional untuk suaminya, "Ayah, I love you".
"Kalau dilihat dari suratnya,sepertinya memang tekanan hidup. Jadi di suratnya ditulis 'aku percuma hidup', lalu juga minta maaf, 'maaf aku terlalu banyak menuntut', dan juga bilang 'Ayah I Love You'," ujarnya.
![]() |
4. Tinggalkan Seorang Anak yang Masih Kecil
Korban meninggalkan satu orang anak yang masih kecil. Saat kejadian, anak semata wayang NS tidak berada di rumah. Usai kejadian, jenazahnya telah dievakuasi dan dimakamkan pihak keluarga.
"Untuk anaknya satu, usianya masih kecil nanti saya cek lagi," pungkasnya.
(irb/iwd)