Krisis air bersih ini sudah berlangsung selama tiga hari terakhir. Penyebab utama kerusakan adalah longsor yang merusak pipa air yang mengalirkan air dari sumber mata air setempat ke rumah warga.
Menurut Kepala Bidang Logistik Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bondowoso Tugas Riski Bahana, pihaknya mengirimkan air bersih sebanyak 5.000 liter setiap hari menggunakan satu truk untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Droping air bersih akan terus dilakukan hingga pipa yang rusak diperbaiki dan distribusi air kembali lancar.
"Kami masih melakukan asesmen dan mapping, apakah cukup droping 5.000 liter per hari," ungkap Tugas, Rabu (29/1/2025).
![]() |
Kepala Desa Sumber Canting Jumali menjelaskan, longsor dan banjir yang terjadi mengakibatkan pipa paralon yang mengalirkan air dari pegunungan rusak. Pipa tersebut satu-satunya sumber air yang diandalkan warga setempat.
"Ada sekitar 40 lonjor pipa yang rusak dengan panjang ruas pipa sekitar 400 meter," jelas Jumali.
Di Desa Sumber Canting, terdapat sekitar 1.000 kepala keluarga yang tinggal di tujuh dusun terdampak, yaitu Dusun Batulawang, Korandu, Mangaran, Peringtali, Krajan, Kelabengan, dan Pettong.
(ihc/irb)