Klenteng Eng An Kiong Malang Ramai Dikunjungi Umat untuk Sembahyang Imlek

Klenteng Eng An Kiong Malang Ramai Dikunjungi Umat untuk Sembahyang Imlek

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 29 Jan 2025 15:00 WIB
Umat melaksanakan ibadah Imlek di Klenteng Eng An Kiong Malang.
Umat melaksanakan ibadah Imlek di Klenteng Eng An Kiong Malang. Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim
Malang -

Umat hilir mudik tak pernah sepi mengunjungi Klenteng Tri Dharma Eng An Kiong, Kota Malang. Mereka berdatangan untuk melaksanakan ibadah Imlek 2025.

Pantauan detikJatim, puluhan umat Tri Dharma berdatangan ke Klenteng Eng An Kiong sejak Rabu (29/1/2025) pagi. Ibadah bersama ini digelar pukul 11.00 WIB.

Ada yang datang bersama pasangan, ada juga yang bersama keluarga dan teman. Hingga suasana Klenteng Eng An Kiong penuh dengan hilir mudik umat yang sedang melaksanakan ibadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Bidang Agama dan Pengawas Klenteng Eng An Kiong Herman Subianto mengatakan, peribadatan sudah dibuka mulai pukul 05.00 WIB, untuk menyambut perayaan Imlek 2576/2025 yang jatuh pada hari ini.

"Untuk ibadah sudah mulai dibuka sejak jam 5 pagi. Umat banyak berdatangan sejak pagi tadi," terang Herman berbincang dengan wartawan di Klenteng Eng An Kiong Jalan R.E Martadinata, Kota Malang, Rabu siang.

ADVERTISEMENT

Namun, Herman menyebut ada momen ibadah bersama yang diikuti umat Konghucu, Buddha, dan Tao yang dimulai pukul 11 siang. Kenapa pukul 11 siang, Herman menegaskan, itu merupakan waktu yang cukup baik, karena cuaca cerah.

"Ada ibadah bersama umat Konghucu, Tao, dan Buddha pukul 11 siang," sebutnya.

Menurut Herman, sembahyang bersama dimulai di depan altar Tuhan Yang Maha Esa, yang berada di teras depan klenteng. Sembayang kemudian berlanjut ke altar dewa bumi atau Fi De Zheng Shen, yang merupakan dewa utama Klenteng Eng An Kiong.

"Sembayang bersama ini dimulai berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan dilanjutkan kepada dewa utama di sini, yakni Dewa Fi De Zheng Shen atau Dewa Bumi," tutur Herman.

Herman mengaku, sembayang Imlek atau tahun baru China sudah dilaksanakan sejak zaman Dinasti Shang pada 1600-1046 sebelum masehi (SM). Tradisi yang selalu dilakukan adalah sembahyang di klenteng, dan setelahnya berkunjung ke rumah keluarga.

"Setelah sembahyang, harus diikuti dengan berkunjung ke rumah saudara dan kerabat. Itu tradisi dalam Imlek," pungkasnya.

Sementara menurut kepercayaan umat Tionghoa, tahun ini adalah tahun Ular Kayu, yang merupakan simbol ketenangan dan harapan baru. Tahun Ular Kayu diharapkan membawa keberuntungan dan hal-hal baik untuk semuanya.




(mua/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads