Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Madiun pada Selasa (29/1/2025) malam, menyebabkan jenazah di makam Desa/Kecamatan Mejayan, hanyut. Banjir yang dipicu hujan deras mengakibatkan makam yang terletak di pinggir sungai tergerus dan longsor.
"Betul, itu makam di Desa Mejayan longsor, dan ada 18 jenazah dalam makam hanyut," ujar Kepala Desa Mejayan Gunawan, saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (29/1/2025).
Gunawan menjelaskan, makam yang longsor tersebut sebenarnya bukan untuk warga Desa Mejayan, melainkan diperuntukkan bagi warga Kelurahan Krajan. Meskipun demikian, lokasi makam berada di wilayah Desa Mejayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu peruntukannya khusus untuk makam warga Kelurahan Krajan, namun lokasi ada di wilayah Desa Mejayan," jelas Gunawan.
Ia menambahkan, pendataan makam yang hilang akibat arus banjir masih dilakukan pihak Kelurahan Krajan. "Untuk data ahli waris langsung ke Lurah Krajan, kalau Mejayan hanya tempat saja," tandas Gunawan.
Banjir di wilayah Kecamatan Mejayan dan Saradan disebabkan hujan deras yang turun di kawasan Gunung Wilis, Madiun. Selain banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Tawangrejo Gemarang dan Desa/Kecamatan Kare.
Tanah longsor di Desa Kare menutup jalur Madiun menuju objek wisata Telaga Ngebel. Saat ini, BPBD bersama TNI-Polri masih melakukan pembersihan material longsor dan lumpur akibat banjir.
(ihc/irb)