Korban terakhir 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang hilang terseret ombak Pantai Drini, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, akhirnya ditemukan. Korban bernama Rifki Yudha Pratama (13) ditemukan dalam kondisi tewas.
Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro mengatakan, jasad Rifki ditemukan tim SAR Gunungkidul di Pantai Drini pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB. Siswa kelas 7C SMPN 7 Kota Mojokerto itu langsung dievakuasi ke RSUD Saptosari Gunungkidul untuk divisum.
"Sekarang persiapan diberangkatkan (menuju Kota Mojokerto). Sudah selesai diautopsi dan dimandikan," terangnya kepada detikJatim, Rabu (29/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemkot Mojokerto, lanjut Ali, memfasilitasi keluarga Rifki untuk memantau proses pencarian. Pagi ini, mereka di RSUD Saptosari, karena akan mengiringi jenazah ke rumah duka.
"Semoga dengan ditemukannya jenazah korban terakhir ini bisa memberikan kelegaan bagi keluarga, sehingga bisa diberikan penghormatan terakhir dengan pemakaman sebagaimana disyariatkan," jelasnya.
Ali menyampaikan terima kasih kepada tim SAR dan para relawan Gunungkidul. Sehingga korban terakhir kecelakaan laut di Pantai Drini bisa ditemukan.
"Saya atas nama pribadi, Pemerintah Kota Mojokerto dan seluruh keluarga maturnuwun sanget sudah mengerahkan segenap upaya untuk membantu dalam pencarian. Semoga keikhlasan panjenengan mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT," tandasnya.
Outing class SMPN 7 Kota Mojokerto diikuti 257 siswa kelas 7 dan 8. Mereka diberangkatkan dengan lima bus dan didampingi 16 guru pada Senin (27/1/2025) malam.
Rombongan outing class tiba di Pantai Drini sekitar pukul 04.00 WIB. Tragedi pun terjadi saat para siswa dijadwalkan sarapan di rumah makan di area pantai tersebut.
Sekitar pukul 07.00 WIB, 13 siswa terseret ombak saat bermain di Pantai Drini. Dari jumlah itu, sembilan siswa berhasil diselamatkan penjaga pantai, tiga siswa ditemukan tewas, dan satu siswa hilang.
Sembilan korban selamat dirawat di dua rumah sakit, yaitu tujuh siswa dirawat di RSUD Saptosari Gunungkidul dan dua siswa dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Dua orang siswa itu dirujuk karena terlalu banyak menelan air laut sehingga mengalami iritasi lambung.
(ihc/irb)