Hyena Tutul Tertangkap Kamera Usai Kemunculan Terakhir Ribuan Tahun Silam

Kabar Inet

Hyena Tutul Tertangkap Kamera Usai Kemunculan Terakhir Ribuan Tahun Silam

Rachmatunnisa - detikJatim
Minggu, 26 Jan 2025 04:30 WIB
Hyena tutul muncul pertama kali dalam 5000 tahun
Hyena tutul muncul pertama kali dalam 5.000 tahun (Foto: Antonio Friedemann via Phys.org)
Surabaya -

Seekor hyena tutul (Crocuta crocuta) yang langka ditemukan di Mesir Tenggara. Ini adalah kemunculan pertama kalinya spesies tersebut yang tercatat di wilayah ini selama ribuan tahun. Hewan itu ditangkap dan dibunuh orang-orang sekitar 30 km dari perbatasan dengan Sudan.

"Reaksi pertama saya adalah tidak percaya sampai saya memeriksa foto dan video bangkai hewan tersebut," kata penulis utama penelitian, Dr. Abdullah Nagy dari Universitas Al-Azhar, Mesir, dikutip detikInet dari Phys.org, Sabtu (25/1/2025).

"Melihat buktinya, saya benar-benar terkejut. Itu di luar dugaan kami hewan tersebut ditemukan di Mesir," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penampakan itu terjadi sekitar 500 km di utara wilayah yang diketahui dihuni hyena tutul di negara tetangga Sudan. Para peneliti berteori bahwa siklus cuaca regional dan dekade bagian dari fenomena Palung Laut Merah Aktif dapat mengakibatkan peningkatan curah hujan dan pertumbuhan tanaman.

Kondisi ini membuka koridor migrasi bagi hyena dan mendukung ketersediaan mangsa yang cukup. Untuk menguji gagasan ini mereka menggunakan indeks vegetasi perbedaan yang dinormalisasi (NDVI) sebagai ukuran curah hujan dan peluang penggembalaan yang sesuai dengan nilai NDVI yang diperoleh dari citra satelit Landsat 5 dan 7 antara 1984 hingga 2022.

ADVERTISEMENT

Hasil analisis mengungkap kekeringan selama beberapa tahun dengan periode basah yang lebih pendek. Selama 5 tahun terakhir, wilayah itu punya nilai NDVI yang lebih tinggi daripada 2 dekade sebelumnya yang menunjukkan peningkatan pertumbuhan tanaman dapat mendukung mangsa bagi hyena tutul yang penasaran saat berpindah tempat.

"Fakta bahwa area koridor tersebut telah menjadi kurang ramah lingkungan, sehingga memungkinkan perjalanan yang lebih mudah di sepanjang 'jalan raya', mungkin menjelaskan bagaimana hyena mencapai wilayah utara sejauh ini," kata Nagy.

"Namun, motivasi perjalanannya yang panjang ke Mesir masih menjadi misteri yang membutuhkan penelitian lebih lanjut," sebutnya.

Hyena tutul merupakan predator berkelompok yang sukses, biasanya ditemukan di berbagai habitat di Afrika sub-Sahara. Mereka dapat menempuh jarak hingga 27 km dalam sehari, mengikuti migrasi ternak semi-nomaden yang dikelola manusia dan bertahan hidup dengan sesekali membunuh ternak.

Individu yang dideskripsikan dalam penelitian ini, membunuh dua kambing yang digembalakan oleh masyarakat di Wadi Yahmib di Kawasan Lindung Elba, dan kemudian dilacak, ditemukan, dikejar, dan dibunuh pada akhir Februari 2024.

Pembunuhan itu difoto dan diberi keterangan lokasi geografis, sehingga memberikan kesempatan bagi ahli ekologi hewan untuk menindaklanjuti penampakan itu.

Temuan penelitian ini memaksa pemikiran ulang tentang distribusi hyena tutul yang disepakati dan menambah data yang tersedia tentang bagaimana perubahan iklim regional dapat memengaruhi migrasi hewan.




(dpe/iwd)


Hide Ads