- Apa Itu Angpau?
- Makna dan Tujuan Pemberian Angpau 1. Mendatangkan Keberuntungan 2. Simbol Kebersamaan dan Kasih Sayang 4. Tradisi dan Keberlanjutan
- Sejarah Tradisi Angpau
- Pemberian Angpau Berdasarkan Usia dan Status 1. Anak-anak dan Remaja 2. Pasangan yang Baru Menikah 3. Teman dan Kolega
- Etika Memberi Angpau 1. Tidak Memberikan Angpau dengan Jumlah Uang Ganjil 2. Memberikan Angpau dengan Tangan Kanan 3. Tidak Memberi Angpau kepada Orang yang Sudah Meninggal
Imlek atau Tahun Baru China merupakan salah satu perayaan terbesar yang dirayakan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Salah satu tradisi yang tidak terpisahkan dari perayaan ini adalah pemberian angpau.
Angpau yang berisi uang diberikan saat perayaan Imlek dengan maksud untuk membawa keberuntungan dan kebahagiaan. Simak tentang makna, sejarah, dan cara tradisional memberi angpao saat Imlek.
Apa Itu Angpau?
Angpau adalah amplop merah yang berisi uang, biasanya diberikan kepada anggota keluarga, teman, atau kolega pada saat perayaan Imlek. Kata "angpau" berasal dari bahasa Hokkian, di mana "ang" berarti merah dan "pau" berarti amplop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warna merah pada amplop angpau bukan hanya sebagai simbol keberuntungan. Lebih dari itu, warna merah amplop angpau juga diyakini dapat mengusir roh jahat dan mendatangkan kebahagiaan bagi penerimanya.
Tidak ada aturan baku mengenai jumlah uang yang harus diberikan dalam angpau. Namun, jumlah uang yang diberikan umumnya bergantung pada hubungan antara pemberi dan penerima.
Beberapa orang memberi angpau dengan nominal yang lebih besar untuk anak-anak atau keluarga yang lebih dekat. Biasanya, uang dalam angpau adalah kelipatan angka yang dianggap membawa keberuntungan, seperti angka delapan yang sering dianggap angka keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Makna dan Tujuan Pemberian Angpau
Pemberian angpau memiliki makna mendalam yang terkait dengan keberuntungan, harapan, dan doa bagi penerimanya. Berikut beberapa tujuan dari pemberian angpao dalam tradisi Imlek.
1. Mendatangkan Keberuntungan
Uang yang diberikan dalam angpau dipercaya dapat membawa keberuntungan, rezeki, dan kemakmuran di tahun yang baru. Oleh karena itu, pemberian angpau dianggap sebagai bentuk doa agar kehidupan penerima menjadi lebih baik dan sejahtera.
2. Simbol Kebersamaan dan Kasih Sayang
Memberi angpau juga merupakan bentuk kasih sayang dan perhatian antar anggota keluarga. Biasanya, orang yang lebih tua atau sudah berkeluarga memberi angpau kepada anak-anak, cucu, atau kerabat yang belum menikah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan keluarga yang erat sangat dihargai dalam budaya Tionghoa.
4. Tradisi dan Keberlanjutan
Pemberian angpau adalah salah satu tradisi yang diwariskan turun-temurun dalam keluarga Tionghoa. Ini bukan hanya sekadar hadiah, tetapi juga bagian dari upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya Tionghoa di generasi yang akan datang.
Baca juga: 6 Simbol Imlek yang Memiliki Makna Mendalam |
Sejarah Tradisi Angpau
Tradisi pemberian angpau bermula dari cerita legenda Tionghoa kuno. Menurut cerita, pada zaman dahulu ada seorang ibu yang ingin melindungi anaknya yang sedang sakit dari roh jahat.
Untuk menjaga agar anaknya sembuh, ibu tersebut memberikan uang logam kepada anaknya sebagai simbol perlindungan. Uang logam tersebut kemudian dibungkus dalam kain merah, dan sejak saat itu, pemberian uang dalam amplop merah menjadi simbol keberuntungan dan perlindungan.
Selain itu, pada masa dinasti Tang di Tiongkok, para orang tua mulai memberi angpau kepada anak-anak dan orang yang lebih muda, dengan harapan agar mereka memperoleh kesehatan dan keberuntungan. Hingga kini, tradisi ini berkembang pesat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Pemberian Angpau Berdasarkan Usia dan Status
Dalam budaya Tionghoa, ada aturan yang cukup ketat mengenai siapa yang memberi dan menerima angpau. Secara umum, orang yang lebih tua memberi angpau kepada yang lebih muda, terutama anak-anak, pasangan yang baru menikah, atau anggota keluarga yang belum bekerja.
1. Anak-anak dan Remaja
Anak-anak adalah penerima angpau yang paling umum. Orang tua atau kakek-nenek biasanya memberikan angpau kepada anak-anak dan cucu mereka. Ini merupakan bentuk kasih sayang dan doa agar anak-anak tumbuh sehat dan sejahtera.
2. Pasangan yang Baru Menikah
Pasangan yang baru menikah juga menerima angpau. Pemberian angpau kepada pasangan baru ini sebagai tanda doa agar kehidupan mereka bahagia dan penuh berkah.
3. Teman dan Kolega
Angpau juga bisa diberikan kepada teman-teman atau kolega di tempat kerja sebagai bentuk saling menghargai dan menjalin hubungan yang lebih erat.
Etika Memberi Angpau
Ada beberapa etika yang perlu diperhatikan saat memberi angpau kepada keluarga maupun kolega. Berikut etika yang baik saat memberi angpau Imlek.
1. Tidak Memberikan Angpau dengan Jumlah Uang Ganjil
Dalam budaya Tionghoa, uang dengan angka ganjil dianggap tidak baik, karena dianggap akan membawa nasib buruk. Oleh karena itu, uang yang dimasukkan dalam angpau harus kelipatan dari angka genap.
2. Memberikan Angpau dengan Tangan Kanan
Memberikan angpau dengan tangan kanan dianggap lebih sopan dan menunjukkan rasa hormat kepada penerima.
3. Tidak Memberi Angpau kepada Orang yang Sudah Meninggal
Pemberian angpau hanya dilakukan untuk orang yang masih hidup. Memberi angpau kepada orang yang telah meninggal dianggap tidak sesuai dengan tradisi.
Selain pemberian angpau, ada banyak tradisi menarik lainnya yang menyertai perayaan Imlek, seperti makan bersama keluarga, membersihkan rumah untuk mengusir nasib buruk, dan mengadakan pertunjukan barongsai atau liong. Semua tradisi ini bertujuan untuk memulai tahun baru dengan harapan keberuntungan, kesehatan, dan kebahagiaan.
Angpau bukan hanya sekadar pemberian uang, tetapi merupakan simbol harapan, kebahagiaan, dan keberuntungan. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek.
Bagi masyarakat Tionghoa, memberikan angpau adalah cara untuk menjaga hubungan baik antar anggota keluarga serta menyambut tahun baru dengan penuh doa dan harapan. Selamat merayakan Imlek dan semoga tahun baru membawa keberuntungan bagi kita semua!
(hil/irb)