Empat kecamatan di Jember terendam banjir. Penyebabnya diduga karena penyempitan selokan karena material tanah dan sampah.
Empat kecamatan itu yakni Kecamatan Kaliwates, Sumbersari, Rambipuji dan Bangsalsari. Sebanyak 479 Kepala Keluarga (KK) dengan total 1.297 jiwa dari empat kecamatan terdampak banjir tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Widodo menyebut, banjir yang menggenangi rumah warga diakibatkan oleh curah hujan deras sejak siang hingga malam. Hal ini menyebabkan debit air di saluran air meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Widodo, penyebab air meluber ke pemukiman warga dikarenakan penyempitan selokan akibat material tanah dan penumpukan sampah. Selain itu, banyaknya saluran selokan yang tertutup bangunan juga penyumbang terjadinya banjir.
"Air meluap ke pemukiman warga, serta menyebabkan kemacetan pada akses jalan. Penyebab banjir dikarenakan penyempitan selokan karena material tanah dan sampah, serta banyaknya saluran selokan tertutup bangunan," katanya, Selasa (21/1/2025).
Lebih lanjut, kata Widodo, pada wilayah Kecamatan Sumbersari, banjir genangan terjadi di beberapa titik. Seperti di Jalan Kaliurang dengan ketinggian 30 hingga 60 centimeter (cm) yang juga sampai menyeret 1 unit mobil.
"Banjir luapan terdampak ke jalan dengan ketinggian 30 sampai 60 centimeter. Puluhan sepeda motor mati dampak banjir dan 1 unit mobil terseret arus," ucapnya.
Banjir juga terjadi di Perumahan Mastrip Kecamatan Sumbersari. Sebanyak 30 rumah warga kebanjiran dan puluhan UMKM terdampak.
"Banjir luapan terdampak ke jalan dengan ketinggian 20 hingga 70 centimeter. Hal itu berdampak pada puluhan UMKM di sekitar Jalan Mastrip," ujarnya.
Widodo menambahkan, banjir genangan juga terjadi di Perumahan Jember Permai II dan Perumahan Semeru Kecamatan Sumbersari. "Jember Permai ada 9 KK terdampak, di Perumahan Semeru ada 1 KK dan 1 balita terdampak. Dan di Jalan Basuki Rahmad ada 3 KK terdampak," paparnya.
Kemudian, banjir genangan juga terjadi di empat kelurahan Kecamatan Kaliwates. Sebanyak 50 rumah terendam banjir dengan ketinggian 30 sampai 60 cm.
"Di Kelurahan Mangli Kaliwates, ada 50 KK rumah terendam dengan ketinggian 30-60 centimeter. Banjir luapan terdampak ke jalan dengan ketinggian 30 hingga 70 centimeter," tuturnya.
Sementara di kelurahan Tegalbesar, tepatnya kawasan Perumahan Istana Tegal Besar sekitar 20 rumah terendam dan 50 KK terdampak banjir genangan dengan ketinggian 20 sampai 40 cm.
"Ada 20 rumah terendam dan 50 KK terdampak banjir genangan setinggi 10 sampai20 centimeter. Banjir luapan terdampak ke jalan dengan ketinggian 20 hingga 40 cm," tambahnya.
"Kelurahan Sempusari Kaliwates Jember, terdapat 107 KK, 12 balita dan 22 lansia terdampak banjir genangan ini dengan ketinggian 5 sampai 15 cm," imbuhnya.
Daerah Jember barat juga tergenang banjir setinggi 20 sampai 40 cm. Tepatnya, Kecamatan Rambipuji dan Bangsalsari.
"Di Dusun Dukusiah Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji, ada 41 KK terdampak banjir genangan setinggi 20 sampai 40 centimeter," ungkapnya.
"Dan di Desa Petung Kecamatan Bangsalsari, ada 4 KK yang terdampak banjir genangan," terangnya.
Widodo menegaskan, kondisi sudah ditangani dengan baik. Masyarakat sudah mulai membersihkan rumahnya masing-masing setelah banjir surut kemarin.
"Dalam penanganannya aman terkendali. Banjir sudah surut dan masyarakat mulai membersihkan rumahnya masing-masing," pungkasnya.
(irb/hil)