Was-was Warga Takut Kena Senar Saat Melintasi Jembatan Suramadu

Was-was Warga Takut Kena Senar Saat Melintasi Jembatan Suramadu

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 20 Jan 2025 06:00 WIB
Nilon Suramadu
Helaian nilon yang terikat pada besi Jembatan Suramadu (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Nasib malang dialami M Bagus Sugiarto (19), salah satu mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Ia harus pulang ke kos dengan kondisi pipi terjahit akibat terjerat tali nilon.

Dari pantauan detikJatim, terdapat beberapa helai tali nilon yang terikat rapat menjadi satu terkena angin di pagar tengah-tengah jembatan arah Madura dari Surabaya. Tali nilon itu berukuran sekitar 30 cm, namun tidak membentang hingga tengah jalan.

Warga yang hendak melintas Jembatan Suramadu dari arah Surabaya ke Madura pun was-was. Mereka takut terkena senar atau tali nilon, akhirnya berkendara mengurangi kecepatan dari biasanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti Ririn (22) warga Bangkalan yang merasa resah dan was-was, apalagi tiap pekan selalu ke Surabaya menyeberangi Jembatan Suramadu. Karena informasi adanya senar misterius itu sudah menyebar di grup-grup pesan online.

"Was-was pasti kalau lewat, karena sering lewat. Viral senar itu di grup kok ada senar misterius, kalau di video seperti diikat," kata Ririn saat ditemui detikJatim di dekat Jembatan Suramadu arah Bangkalan, Minggu (19/1/2025).

ADVERTISEMENT

Resah dengan tali nilon, ia pun mengurangi kecepatan berkendara saat melintasi Jembatan Suramadu. Karena tak dapat dipungkiri bisa terjadi hal serupa dan berharap ada pengecekan dari pihak keamanan.

"Jadinya pelan-pelan. Kadang lihat pagarnya untuk memastikan, takut juga. Harapan saya lebih hati-hati semoga nggak ada musibah, musibah nggak ada yang tahu, mungkin di cek, lebih ke keamanan," jelasnya.

Sama halnya dengan Ferdian (30), ia mengantar pesanan ke daerah Bangkalan melewati Jembatan Suramadu menjadi was-was. Apalagi ramai di media sosial mahasiswa terluka akibat tali nilon.

"Kejadiannya mahasiswa itu kan sore, nggak kondisi gelap itu kena. Ya saya ada was-was, antisipasi pakai masker, kaca helm ditutup, pakai jaket tebal sambil lihat pagar, lewat pelan-pelan," ujarnya.

Begitu pula dengan Dian (35) merasa khawatir usai ramai di pemberitaan dan media sosial adanya tali nilon misterius. Selama dua pekan sekali ia pulang ke Bangkalan bersama anak dan istri menjadi was-was ketika melintasi Jembatan Suramadu.

"Ya was-was pasti. Rawannya memang arah Bangkalan. Lebih pelan-pelan waktu berkendara. Rawannya siang jam 13.00 WIB ke atas," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads