Perburuan Koin Jagat Masih Marak di Surabaya Meski Pemkot Minta Diblokir

Perburuan Koin Jagat Masih Marak di Surabaya Meski Pemkot Minta Diblokir

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 15 Jan 2025 19:09 WIB
Fenomena berburu koin Jagat di Surabaya masih marak.
Fenomena berburu Koin Jagat di Surabaya masih marak. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Pemkot Surabaya telah melaporkan aplikasi Jagat ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) karena aplikasi jagat dan fenomena berburu koin yang dianggap makin meresahkan. Namun hingga saat ini masih banyak warga Surabaya yang melakukan aktivitas itu.

Pantauan detikJatim pada Rabu sore di Taman Wotagei di Jalan Ngagel, Wonokromo. Beberapa orang baik anak-anak, remaja, hingga dewasa terlihat asyik berburu koin.

Mereka menggerak-gerakkan handphonenya demi mengetahui titik keberadaan koin dari aplikasi Jagat. Kemudian mereka juga mencari koin itu dengan menyisir pagar pembatas, menyibak rumput, hingga mengintip di area saluran air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pemburu koin, Setya (27) mengatakan ia tertarik untuk melakukan aktivitas ini sebab penasaran dengan uang yang dijanjikan dari hasil penukaran koin.

"Penasaran katanya bisa dapat uang. Ini udah beberapa kali nyari tapi belum nemu. Kemarin sempat ke Taman Mundu, Taman Prestasi, terus ini tadi cari ke sini," kata Setya kepada detikJatim, Rabu (15/1/2025).

ADVERTISEMENT

Setya sendiri mengaku belum pernah berhasil mendapatkan koin itu. Ia pun menyayangkan saat tahu Pemkot Surabaya sudah mengadukan ke Kemenkomdigi untuk memblokir aplikasi itu.

"Ya sayang banget diblokir. Saya belum pernah dapat. Lihat orang-orang di TikTok bisa ditukar sampai ratusan ribu gitu uangnya," ujarnya.

Pemburu koin lainnya, Sakti (22) mengungkapkan bahwa dia tidak masalah jika berburu koin di aplikasi Jagat nanti benar-benar diblokir. Karena dia memakai aplikasi itu cuma untuk hiburan.

"Ya hiburan aja lihat orang-orang sampai rame banget cari koin. Kalau memang dianggap merugikan karena mungkin merusak fasum dan lainnya, saya dukung aja upaya pemerintah," ungkapnya.

Berkaitan dengan masih maraknya fenomena berburu koin ini, Dosen Sistem Informasi dari Universitas Dinamika Surabaya, Romeo juga mengingatkan akan ancaman keamanan privasi data pengguna.

"Saat kita menggunakan aplikasi itu, data privasi kita terunggah ke aplikasi karena aplikasi itu terus menerus dalam kondisi online. Selain itu, untuk memberi status keberadaan pemain, aplikasi menggunakan GPS yang berjalan di background process sehingga bisa menguras baterai handphone pengguna," ujarnya.

Romeo menambahkan bahwa terdapat isu keamanan lain yang perlu diperhatikan oleh para pemain atau pemburu Koin Jagat.

"Selain keamanan data privasi, terdapat bahaya penipuan dari oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan 'Jagat'," katanya.

Melihat dari beberapa isu keamanan data privasi yang menghantui pengguna itu, Romeo pun berharap bahwa pemerintah dapat memastikan pengembang dari aplikasi ini sudah melakukan registrasi kepada pemerintah, sebagaimana aplikasi-aplikasi lainnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads