Polisi Sidoarjo Dukung Program Ketahanan Pangan, Ajak Warga Tanam Sayuran

Polisi Sidoarjo Dukung Program Ketahanan Pangan, Ajak Warga Tanam Sayuran

Suparno - detikJatim
Sabtu, 11 Jan 2025 13:45 WIB
Polsek Sidoarjo hidroponik
Polisi mengajak warga Sidoarjo menanam dengan sistem hidroponik memanfaatkan lahan sempit (Foto: Suparno)
Sidoarjo -

Polisi di Sidoarjo mendukung program ketahanan pangan dengan mengajak warga memanfaatkan lahan sempit untuk dijadikan lahan penanaman sayuran dengan sistem hidroponik.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan membuka peluang ekonomi baru untuk warga. Lokasi penanaman sayuran itu di Kelurahan Sekardangan RT 23, RW 7 Kecamatan Kota Sidoarjo.

Kapolsek Kota Sidoarjo AKP Ega Prayudi mengatakan pihaknya akan selalu mendukung program ketahan pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan membuka peluang ekonomi baru untuk warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengajak warga untuk memanfaatkan lahan yang tidak produktif dijadikan lahan yang menghasilkan. Seperti di perumahan Kelurahan Sekardangan ini, lahan yang sempit digunakan menanam sayuran dengan sistem hidroponik," kata Ega di lokasi, Sabtu (11/1/2025).

Ega menjelaskan program penanaman sayuran hidroponik ini sangat bermanfaat bagi warga, bisa meningkatkan ketersediaan pangan lokal, serta bisa memanfaatkan lahan terbatas dengan lebih efesien, serta membuka peluang ekonomi baru bagi warga.

ADVERTISEMENT

"Kami sangat mengapresiasi kegigihan, ketekunan dan kekompakan warga yang berhasil menciptakan lahan terbatas digunakan menanam sayuran. Kami akan memberikan suport serta akan memberikan bantuan berupa pupuk dan benih yang dibutuhkan," jelas Ega.

Ega mengapresiasi kreativitas dan inovasi warga RT.23 yang telah memanfaatkan lahan pekarangan secara maksimal. Program ini bahkan telah dijadikan role model bagi daerah lain. Warga mempraktikkan berbagai kegiatan urban farming, seperti pembudidayaan sayuran dengan metode hidroponik yang menghasilkan tanaman seperti pakcoy, sawi, kangkung, dan bayam.

Selain itu, warga juga membudidayakan perikanan menggunakan tong bekas, mengelola sampah melalui bank sampah, dan menanam tanaman produktif seperti anggur dan markisa, serta tanaman obat keluarga (toga).

"Kreativitas warga RT.23 ini patut menjadi contoh. Dengan memanfaatkan lahan yang terbatas, mereka tidak hanya mendukung program ketahanan pangan tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan bagi masyarakat sekitar," imbuh Ega.

Sementara itu, Edi Priyanto, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah, menyambut baik kunjungan Kapolsek dan jajarannya. Menurutnya, program ketahanan pangan ini tidak hanya bermanfaat secara lokal tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan pertama dan kedua.

"Program ini mendukung tujuan SDGs, yaitu mengakhiri kemiskinan dan kelaparan melalui pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sampah yang bernilai ekonomis, dan pertanian berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan prinsip pembangunan yang menjaga keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan," ungkap Edi.

Bank Sampah yang dikelola warga tidak hanya menjadi solusi pengelolaan lingkungan, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan SDGs pertama, yaitu mengakhiri segala bentuk kemiskinan.

Selain itu, urban farming berbasis hidroponik dan budidaya perikanan menjadi langkah konkret untuk mencapai tujuan kedua, yaitu menghilangkan kelaparan dan memastikan ketersediaan pangan berkualitas.

Budidaya perikanan dengan media tong bekas, misalnya, memberikan solusi praktis dan berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan sumber protein bagi warga.

Sementara itu, produksi pupuk cair organik mendukung kesuburan tanah dan hasil panen yang lebih baik, mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan.

Kunjungan Kapolsek Sidoarjo Kota ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, warga, dan komunitas dalam mewujudkan lingkungan yang tangguh dan mandiri. Kampung Edukasi Sampah terus membuktikan bahwa dengan kerja sama, inovasi, dan kepedulian, program ketahanan pangan yang berkelanjutan dapat terwujud untuk masa depan yang lebih baik.




(abq/iwd)


Hide Ads