Musik Jawa kembali mencuri perhatian dengan kehadiran lagu "Pujaningsih," yang pertama kali dirilis di kanal YouTube pada tanggal 1 Agustus 2024.
Lagu ini merupakan hasil karya dari dua musisi berbakat, RW Aziz dan Agus B, yang kemudian dinyanyikan oleh Wisnu Jaya. Dengan lirik puitis dan melodi mendayu-dayu, lagu ini langsung meledak di berbagai platform media sosial dan mendapatkan sambutan hangat dari para pencinta musik.
Lalu mengapa lagu ini banyak digemari? Seperti apa lirik dan arti lengkapnya? Berikut rangkumannya
Makna lagu Pujaningsih
Lagu "Pujaningsih" bukan hanya dinikmati oleh kalangan pecinta musik Jawa, namun juga berhasil menarik perhatian publik yang lebih luas. Salah satu buktinya adalah banyaknya penyanyi lain yang ikut menyanyikan ulang atau meng-cover lagu ini dan mendapatkan jutaan penayangan di YouTube sehinga memperkuat popularitas lagu "Pujaningsih" di kalangan pencinta musik tradisional dan modern.
Kesuksesan lagu ini tidak hanya terletak pada melodi yang enak didengar, tetapi juga pada liriknya yang mendalam. Lagu "Pujaningsih" menggambarkan rasa cinta dan pujian seseorang terhadap pasangannya, yang dituangkan dengan begitu halus dan indah dalam bahasa Jawa.
Setiap bait liriknya mengandung metafora yang menggambarkan cinta sejati sebagai sesuatu yang sakral dan berharga, seperti pusaka yang penuh kekuatan. Rasa cinta yang diceritakan dalam lagu ini tidak hanya berpusat pada keindahan fisik, tetapi juga pada kedalaman hati dan jiwa yang terikat dalam hubungan suci.
Lirik-lirik dalam "Pujaningsih" ditulis menggunakan bahasa Jawa yang halus, memberikan nuansa puitis yang semakin memperindah pesan cinta yang terkandung di dalamnya. Melodi lagu ini, yang mendayu-dayu dan penuh perasaan, turut memperkuat kesan mendalam yang dihasilkan oleh setiap kata dalam liriknya. Hal ini membuat lagu "Pujaningsih" tidak hanya enak didengar, tetapi juga menyentuh hati para pendengarnya, terutama mereka yang memahami dan menghargai kekuatan cinta sejati.
Secara lebih luas, lagu "Pujaningsih" juga mengandung doa dan harapan, menggambarkan keinginan untuk mencapai jalan yang mulia dan suci dalam menjalani hubungan cinta. Penghormatan terhadap wanita sebagai anugerah yang indah juga tercermin dalam liriknya, menjadikan lagu ini sebagai penghormatan terhadap cinta dalam bentuk yang paling murni.
Tidak hanya membawa pesan cinta yang mendalam, lagu "Pujaningsih" juga memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan musik Jawa. Kepopuleran lagu ini berhasil memperkenalkan kembali musik tradisional Jawa kepada generasi muda, yang mungkin sebelumnya kurang familiar dengan genre ini.
Lagu "Pujaningsih" membuktikan bahwa musik Jawa atau tradisional tetap relevan dan memiliki daya tarik yang kuat di tengah arus modernisasi musik yang semakin beragam.
Lagu ini bukan hanya sukses dari sisi musikalitas, tetapi juga dari sisi pengaruhnya dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya musik tradisional Jawa kepada khalayak yang lebih luas. RW Aziz dan Agus B, sebagai pencipta lagu, serta Wisnu Jaya sebagai penyanyi, telah berhasil menciptakan karya yang tidak hanya indah secara musikal, tetapi juga memberikan dampak positif bagi dunia musik Indonesia secara keseluruhan.
Kesuksesan lagu ini juga memberikan optimisme bahwa musik Jawa akan terus berkembang dan mendapatkan tempat di hati masyarakat luas. "Pujaningsih" menjadi salah satu bukti bahwa kekuatan musik tradisional dapat beradaptasi dengan zaman, tanpa kehilangan esensi dan keindahannya. Lagu ini membuktikan bahwa cinta dan budaya, jika disampaikan dengan cara yang tepat, akan selalu bisa menyentuh dan menarik hati banyak orang, tidak peduli generasinya.
Lirik Lagu Pujaningsih dan Artinya
Memahami makna lagu Pujaningsih mengharuskan pendengar untuk mengetahui lirik lagu tersebut dalam Bahasa Jawa dan terjemahan Bahasa Indonesia. Lirik lagu ini sekaligus membantu para penikmat music untuk menyanyikan lagu Pujaningsih.
Lirik Bahasa Jawa
Duh sang mustikaning asmoro
Sun kayungyun mring handiko
Yen jawato ngelilanono
Bakal tak pundhuh kromo
Purwakane pagut netro trus andulu
Nadyan datan andangu
Nanging wus tumekeng kalbu
Mbabar pajar pindho sloko binabar
Sepisan anjawat kang asto
Koyo koyo wus antuk swargo
Opo iyo iki tresno
Tresno kang sanyoto
Temah agawe kunjono popo
Lunging gadhung hangayun ayun
Duh sang mustikaning asmoro
Sun kayungyun mring handiko
Yen jawoto ngelilanono
Bakal tak pundhuh kromo
Mugo kasembadan
Tak jongko srono
Manembah mring sang hyangwidi
Mugio peparing margi
Margi kang waluyo jati
Duh duh aduh sang mustikaning asmoro
Duh sang mustikaning asmoro
Sun kayungyun mring handiko
Yen jawato ngelilanono
Bakal tak pundhuh kromi
Tak mulyake pindho prameswari
Mbalung janur, dadyo usodo kang sayekti
Mbalung janur, dadyo usodo kang sayekti
Terjemahan Bahasa Indonesia
Ah, pusaka cinta sejati,
Bermain-main di hadapanmu,
Jika pertanyaan itu terjawab,
Akan menjadi benang krama yang kuat.
Pembukaan mata tetap gelap, tertutup,
Meskipun tidak terlihat,
Namun hati telah terbuka,
Membawa burung terbang, lepas dan mengudara.
Sebuah pertanyaan yang ada,
Seperti surga yang telah ditemukan,
Apakah ini cinta sejati,
Cinta yang nyata.
Tema membuat jutaan dosa,
Berputar-putar, bergoyang-goyang.
Ah, pusaka cinta sejati,
Bermain-main di hadapanmu,
Jika pertanyaan itu terjawab,
Akan menjadi benang krama yang kuat.
Semoga kedamaian,
Di hadapan surga,
Berdoa kepada Sang Hyang Widhi,
Semoga menapaki jalan,
Jalan yang mulia dan suci,
Ah, ah, ah, pusaka cinta sejati.
Sebuah pertanyaan yang ada,
Seperti surga yang telah ditemukan,
Apakah ini cinta sejati,
Cinta yang nyata.
Tema membuat jutaan dosa,
Berputar-putar, bergoyang-goyang.
Ah, pusaka cinta sejati,
Bermain-main di hadapanmu,
Jika pertanyaan itu terjawab,
Akan menjadi benang krama yang kuat.
Ah, pusaka cinta sejati,
Bermain-main di hadapanmu,
Jika pertanyaan itu terjawab,
Akan menjadi benang krama yang suci.
Muliakanlah wanita yang indah,
Berkat di antara janur,
Berkah dari obat yang mujarab.
Itu dia detikers, informasi tentang lirik dan makna lagu serta kiprah lagu pujaningsih dalam mengangkat eksistensi musik jawa.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Video: Kata Orang Tua Murid soal Banyaknya Kasus Keracunan Makan Gratis"
(ihc/fat)