Cerita Pasien yang Pernah Terpapar HMPV: Batuk Parah hingga Sulit Bicara

Kabar Kesehatan

Cerita Pasien yang Pernah Terpapar HMPV: Batuk Parah hingga Sulit Bicara

Suci Risanti Rahmadania - detikJatim
Rabu, 08 Jan 2025 09:35 WIB
In the Hospital Sick Male Patient Sleeps on the Bed. Heart Rate Monitor Equipment is on His Finger.
Ilustrasi dirawat di rumah sakit. Foto: Getty Images/gorodenkoff
Surabaya -

Wabah human metapneumovirus (HMPV) merebak di China hingga menjadi sorotan dunia internasional. Seorang pasien yang pernah terpapar virus ini menceritakan pengalamannya.

Dilansir detikHealth, perempuan di Amerika Serikat bernama Diane Davidson, mengaku sempat terpapar HMPV pada tahun 2023. Penyakit tersebut membuatnya batuk parah hingga kesulitan berbicara.

Perempuan 59 tahun itu awalnya menduga terjangkit COVID-19 karena batuk kronis yang dialaminya. Namun, hingga enam kali tes COVID-19, hasilnya menunjukkan negatif. Meski begitu, ia menyadari bahwa penyakit yang dialaminya bukan batuk biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak bisa bicara lebih dari beberapa patah kata. Saya akan batuk-batuk dengan sangat keras sampai-sampai saya hampir muntah," katanya dikutip Mirror.

Diane akhirnya didiagnosis terinfeksi HMPV setelah menjalani tes lanjutan, pemeriksaan hidung dan tenggorokan. Seperti penyakit pernapasan lainnya, HMPV memiliki gejala mulai dari yang ringan hingga konsekuensi yang berpotensi fatal, terutama mengancam mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.

ADVERTISEMENT

Setelah menjalani perawatan selama sekitar sebulan, kondisi Diane kemudian membaik. Ia pun meminta orang lain untuk tidak menganggap remeh infeksi itu sebagai infeksi ringan. Pasalnya, bagi kelompok rentan seperti Diane, virus ini dapat memicu kasus yang lebih serius.

Diketahui, virus HMPV menjadi salah satu patogen penyebab meningkatnya penyakit pernapasan di China, yang rentan menyerang anak-anak, lansia, hingga orang dengan komorbid. Meski begitu, perlu diingat HMPV termasuk penyakit musiman yang rentan meningkat setiap musim dingin, seperti yang terjadi di China.

Virus ini memiliki karakteristik mirip flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan tetap perlu waspada.

Baca artikel selengkapnya di detikHealth.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads