Buruh Cetak Bata Mojokerto Bunuh Diri, Ibunya Mengira Ditangkap Polisi

Buruh Cetak Bata Mojokerto Bunuh Diri, Ibunya Mengira Ditangkap Polisi

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 04 Jan 2025 22:12 WIB
Buruh Cetak Bata Mojokerto Bunuh Diri di Ruang Tamu
Lokasi korban bunuh diri di Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Kematian SN (59) membuat geger warga di Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Buruh cetak bata merah ini bunuh diri di ruang tamu rumahnya. Namun, sang ibu justru mengira korban ditangkap polisi karena mencuri.

Warga mengerumuni rumah SN usai magrib. Sejumlah anggota Polsek Trowulan berjaga di depan pintu rumah korban. Sebagian warga mengintip dari kusen rumah karena penasaran dengan kondisi korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sela kerumunan warga, datang ibu kandung SN. Nenek bertubuh mungil ini terus menanyakan kondisi putranya. Ia bersikukuh masuk ke rumah untuk melihat langsung SN. Namun, kepala desa dan keluarganya membujuknya untuk pulang.

Bujukan mereka justru membuat nenek berinisial RK itu salah sangka. Ia mengira putranya ditangkap polisi karena mencuri. Sebab ada sejumlah polisi di rumah putranya.

ADVERTISEMENT

"Anakku nyolong opo kok dicekel polisi (Anak saya mencuri apa kok ditangkap polisi?)," cetusnya, Sabtu (4/1/2025).

RK bersedia pulang setelah diyakinkan kades dan anak-anaknya yang lain. Kades setempat SRD menjelaskan, tewasnya SN pertama kali diketahui adik kandung korban, SWY sekitar pukul 18.00 WIB. Rumah SWY persis di depan rumah korban.

"Biasanya lampu menyala, SWY mengira korban belum pulang kerja. Sehingga SWY mau menyalakan lampu rumah korban. Saat mengintip dari keca depan rumah korban, dia melihat kakaknya sudah gantung diri," terangnya kepada wartawan di lokasi.

SWY pun melaporkan tewasnya SN kepada SRD. Kemudian SRD bersama 4 orang keluarga korban mendobrak pintu rumah. Sebab pintu tersebut diselot dari dalam. Benar saja, SN tewas karena gantung diri di ruang tamu rumahnya.

Sehari-hari, lanjut SRD, SN tinggal sendiri di rumah tersebut. Sebab 2 anaknya tinggal di rumah masing-masing setelah menikah. Sejak istrinya meninggal, korban menikah siri dengan PRS, wanita asal Kecamatan Trowulan, Mojokerto.

"Kondisi korban sehat, tidak sakit karena kerjanya buruh cetak bata merah. Keluarganya damai, tidak ada masalah. Jadi, keluarga tidak tahu dia gantung diri karena masalah apa," jelasnya.

Informasi yang digali detikJatim dari pihak keluarga, SN sempat pulang ke rumah istrinya pada Jumat (3/1/2024). Bapak 2 anak ini membawa pakaiannya. Namun, sore tadi sekitar pukul 15.00 WIB, korban pulang diantar keponakannya untuk mengambil lemari.

Selama di rumah, SN juga sempat meminta dipijat oleh ibunya. Sebab sang ibu terkenal sebagai dukun pijat. Namun, korban tiba-tiba saja pulang saat ditinggal ibunya membuang sampah. Sehingga ia belum sempat dipijat ibunya.

"Korban sempat minta dipijat ibunya, tapi ditinggal buang sampah dulu oleh ibunya. Saat itulah korban pulang," ujar Kapolsek Trowulan AKP Agus Setiawan.

Agus menerangkan, dari hasil olah TKP, pihaknya menyita barang bukti tambang plastik warna biru, kursi plastik dan sound hitam untuk pijakan korban, serta sarung warna cokelat yang dipakai korban. Jasad SN juga divisum luar oleh petugas medis dari Puskesmas Trowulan bersama tim PMI Kabupaten Mojokerto.

"Hasil visum tidak ada luka-luka bekas kekerasan, korban murni gantung diri," tegasnya.

Jasad SN tidak dievakuasi ke rumah sakit karena keluarganya menolak autopsi. Mereka menyadari kematian korban murni karena bunuh diri. Jenazah diserahkan untuk dimakamkan setelah keluarganya membuat surat pernyataan.

"Pihak keluarga menganggap itu musibah dan menolak diautopsi dalam," tandas Agus.




(ihc/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads