Kecelakaan Kereta Api Commuterline Argonegoro relasi Bojonegoro-Pasar Turi di perlintasan rel Tambak Mayor Surabaya mengakibatkan 2 orang tewas dan 1 luka. Kecelakaan itu melibatkan 2 sepeda motor dan 1 bentor.
Dua orang korban tewas adalah AA (45) dan AW (64). Sementara satu orang korban luka adalah M (56).
Kapolsek Asemrowo Kompol Rahardian B. Trisna menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut bermula ketika KA Commuterline Arjonegoro melaju dari arah Tandes menuju stasiun Pasar Turi pada pukul 15.24 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keterangan penjaga palang pintu, kereta api saat akan lewat kondisi Jalan Raya Dupak Rukun padat merayap sehingga palang pintu tidak dapat tertutup sempurna akibat ada mobil boks," ujar Rahardian, Jumat (27/12/2024).
Bersamaan dengan palang pintu yang belum tertutup sempurna, pada sisi sebelah kanan ada bentor bernopol L 6217 B yang dikendarai Awi (64), warga Jalan Tambak Pring Barat Surabaya.
Selain itu juga motor Yamaha Nopol L 2970 DAA yang dikendarai Lettu Laut (S) Al Amudi (45), warga Lidah Kulon, Surabaya, serta motor Honda Supra bernopol L 4205 PJ yang dikendarai Mudjiman (56), warga Asem Bagus Surabaya. Bentor dan dua sepeda motor itu memaksa melintasi rel.
"Saat mobil boks berhasil melewati palang pintu dan palang pintu akan tertutup sempurna, tiba-tiba bentor Tossa dan 2 sepeda motor lewat dan langsung tertabrak Kereta Api Komuter Arjonegoro," ujar Rahardian.
Akibatnya para korban tertabrak kereta. Kendaraan bentor terpelanting sejauh 50 meter sedangkan pengemudinya terseret kurang lebih 200 meter hingga meninggal.
"Kemudian R2 Yamaha Mio Nopol L 2970 DAA terseret hingga kurang lebih 1 km, dan tubuh pengemudi terpelanting sejauh 50 meter ke sisi kanan. Korban meninggal," kata Rahardian.
Sementara kendaraan R2 Honda Supra Nopol L 4205 PJ ada di pinggir pelintasan. Korban berhasil selamat dan langsung dievakuasi ke puskesmas Asemrowo.
"Usai kejadian itu, sekira pukul 15.45 WIB, petugas mengamankan BB dan korban. Jenazah dibawa ke kamar Mayat RSUD dr. Soetomo dengan menggunakan 2 ambulans," tukas Rahardian.
(dpe/iwd)