Cerita Ayah Asuh Balita yang Hilang Terseret Arus Selokan Saat Main Hujan

Cerita Ayah Asuh Balita yang Hilang Terseret Arus Selokan Saat Main Hujan

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 26 Des 2024 23:30 WIB
Pencarian balita di Surabaya terperosok selokan di Kali Makmur Surabaya
Sibi dan keluarganya menunggu di Kali Makmur Wiyung selama petugas melakukan pencarian anakangkatnya (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Surabaya -

Tim gabungan masih melakukan pencarian RZ (3,5), balita yang terperosok di selokan air, Jalan Babatan Gang 2, Wiyung, Surabaya di hari ketiga. Tampak petugas gabungan masih menyusuri sepanjang Kali Makmur.

Pantauan detikJatim, tampak dua excavator dan beberapa petugas melakukan pencarian di sela-sela eceng gondok di bibir Kali Makmur. Tak jauh dari Kali Makmur, tampak Sibi, sang ayah asuh korban, berharap putra angkatnya itu bisa ditemukan.

Ia ditemani sanak saudara, istri dan anak pertamanya di tempat titik awal petugas mencari korban. Sesekali, matanya melihat Kali Makmur dengan harapan putra angkatnya segera ditemukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemui detikJatim, Sibi menceritakan bahwa anak angkatnya itu sudah bersamanya sejak usia 8 bulan. Saat itu, orang tua korban hendak pergi bekerja ke Malaysia.

"Sudah sejak umur 8 bulan sudah sama saya. Karena waktu itu orang tuanya persiapan pergi untuk bekerja sebagai TKI di Malaysia," kata Sibi kepada detikJatim, Kamis (26/12/2024).

ADVERTISEMENT

Sibi juga menceritakan meski bukan darah dagingnya, namun korban sudah dianggap anaknya sendiri. Apalagi selama ini korban juga selalu patuh terhadapnya.

"Selama ini ya patuh. Biasanya ya main sama anak saya yang pertama. Anaknya juga gak rewel atau sering nangis, ceria selalu," tuturnya.

Saat peristiwa mengenaskan itu terjadi, Sibi mengaku tidak mengetahui secara pasti. Sebab, saat itu ia sedang berada di tempat bekerja.

"Saya tahunya lihat dari video itu. Biasanya kalau main sama kakaknya itu hanya di depan rumah. Lha kemarin pas hujan-hujan itu, ternyata sama anak tetangga saya yang perempuan itu," terangnya.

Sibi mengaku tidak memiliki firasat akan kehilangan korban. Ia hanya mengaku seminggu sebelum kejadian korban selalu ceria dan lebih cerah.

"Kalau firasat gak ada, cuman seminggu sebelumnya itu terlihat cerah ganteng dan ceria gitu," tambah Sibi.

Sibi pun hanya bisa pasrah dan berdoa agar korban segera ditemukan oleh petugas Gabungan. Ia hanya bisa berdoa dan sesekali ikut mencari di sela-sela eceng gondok untuk mencari keberadaan RZ.

"Saya hanya bisa berharap bapak-bapak petugas bisa menemukan putra saya. Kalau tidak dalam keadaan hidup, kalau sudah meninggal nanti saya akan makamkan di kampung halaman Pasuruan," pungkasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads