Pelajar Tewas Tenggelam Saat Main Air di Telaga Lamongan

Pelajar Tewas Tenggelam Saat Main Air di Telaga Lamongan

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 26 Des 2024 03:00 WIB
Telaga di Lamongan tempat pelajar tenggelam saat bermain bersama teman-temannya.
Telaga di Lamongan tempat pelajar tenggelam saat bermain bersama teman-temannya. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Kasus meninggal dunia akibat tenggelam kembali terjadi. Kali ini di Lamongan. Seorang pelajar berusia 13 tahun meninggal saat bermain air bersama teman-temannya.

Korban berinisial MDM (13), warga Desa Dinoyo, Kecamatan Deket Lamongan itu tenggelam di telaga Desa Dinoyo, Kecamatan Deket, Lamongan pada Rabu, (25/12/2024) sekitar pukul 13.30 WIB. Sebelum kejadian korban diketahui bermain renang di telaga bersama 3 temannya.

"Benar, ada seorang anak yang dilaporkan tenggelam di telaga yang ada di Deaa Dinoyo, Kecamatan Deket," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda M Hamzaid kepada wartawan, Rabu (25/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian ini, kata Hamzaid bermula ketika korban bersama 3 temannya di desa setempat. Karena cuaca mendung dan hendak turun hujan, korban dan ketiga temanya berusaha menepi. Saat mau menepi itulah korban mendadak hilang.

"Melihat korban hilang, ketiga teman korban kemudian berlari meminta pertolongan dan mengabarkan kejadian itu ke rumah korban di mana jarak antara telaga dengan rumah korban hanya sekitar 20 meter," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Mendengar aduan 3 teman korban ini, Hamzaid mengatakan sang ibu yang bernama Atun (41) berlari ke telaga dan berusaha memanggil-manggil nama korban.

Teriakan dan tangisan ibu korban didengar warga setempat, warga segera berkumpul untuk mencari korban dengan cara menyelam di telaga. Meski sempat terkendala hujan lebat, korban berhasil ditemukan di dasar telaga dalam kondisi tak berdaya.

"Korban sempat diberi pertolongan dan memuntahkan banyak air hingga langsung di bawa ke RS di Blawi. Namun nyawa korban tidak tertolong dan meninggal di Rumah Sakit," katanya.

Keluarga, kata Hamzaid menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut proses hukum lebih lanjut. Selain itu, pihak keluarga juga telah membuat surat pernyataan tidak menghendaki dilakukan otopsi.

"Kami mengimbau kepada semua warga agar meningkatkan pengawasan terhadap semua aktifitas di telaga dan atau di tempat perairan lainnya," imbau Hamzaid.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads