Ini Penyebab Hujan Lebat hingga Angin Kencang di Jatim

Ini Penyebab Hujan Lebat hingga Angin Kencang di Jatim

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 25 Des 2024 14:20 WIB
hujan deras guyur surabaya
Hujan deras mengguyur Surabaya. Foto: Praditya Fauzi Rahman
Surabaya -

Hujan lebat hingga memicu banjir terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur (Jatim) pada Selasa (24/12/2024) kemarin. Hal tersebut merupakan salah satu dampak cuaca ekstrem yang saat ini tengah melanda Jatim.

Dalam hal ini, BMKG Juanda mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang hingga 29 Desember 2024. Potensi cuaca ekstrem itu dapat terjadi di 38 kabupaten/kota seluruh Jawa Timur, dan dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan menjelaskan, cuaca ekstrem yang terjadi dipicu beberapa faktor. Salah satunya karena fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Equatorial Rossby.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gelombang atmosfer Kelvin dan Equatorial Rossby yang diprakirakan melintasi Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan konvektif di wilayah Jawa Timur, selain itu juga didukung adanya seruakan massa udara dari Asia yang menambah peningkatan pertumbuhan awan awan hujan di wilayah Jawa Timur," ujar Taufiq, Rabu (25/12/2024).

Selain itu, saat ini wilayah Jawa Timur juga berada di musim hujan. Bahkan, beberapa wilayah sudah mulai memasuki puncak musim hujan. BMKG juga mengimbau masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang, banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.

ADVERTISEMENT

"Wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang," tutur Taufiq.

Masyarakat diimbau mengikuti update terkini terkait prakiraan cuaca dari BMKG sebagai bentuk mitigasi. "Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI BMKG," pungkasnya.




(irb/iwd)


Hide Ads