Sebanyak 29 pendaki sempat terjebak saat Gunung Raung mengalami erupsi. Dua orang pendaki bahkan menyaksikan detik-detik Gunung Raung erupsi. Mereka lari menyelamatkan diri saat terjadi hujan abu dan kerikil.
Saat kejadian, pendaki asal Sidoarjo itu tengah beristirahat dan memasak setelah summit atau mencapai puncak Gunung Raung. Saat itu tiba-tiba terdengar gelegar dan bunyi dentuman bak meriam selama beberapa kali.
Rasa kaget bercampur kepanikan semakin bertambah ketika keduanya menoleh ke belakang. Gumpalan awan putih bercampur hitam muncul, dan semakin membesar dari balik kubah gunung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya langsung mengeluarkan handphone untuk merekam kejadian itu," tutur Rendy, ketika berbincang dengan detikJatim di Basecamp Sumberwringin, Rabu (25/12/2024).
Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Madiun ini menceritakan, gumpalan asap berwarna putih bercampur hitam itu makin lama semakin tinggi. Bergumpal bak cendawan.
"Disertai suara gemuruh, dan menggetarkan tanah. Seperti gempa," tutur pemuda berusia 21 tahun ini.
Tak hanya itu. Dalam hitungan menit, suasana sekitarnya makin temaram dan gelap disertai hujan abu bercampur kerikil-kerikil kecil. Kedua pendaki ini lantas bergegas memasukkan perlengkapan masak ke dalam carrier-nya. Mereka pun langsung lari seribu langkah menyusuri jalanan setapak turun.
Dalam perjalanan turun, keduanya berpapasan dengan beberapa pendaki, sehingga mengajak mereka untuk juga segera turun menyelamatkan diri. Saat melanjutkan perjalanan ke bawah, lagi-lagi mereka berpapasan dengan semakin banyak pendaki yang hendak ke puncak.
Mereka pun meminta para pendaki itu untuk segera turun karena situasi dan kondisi gunung semakin gelap. Rendy yang semula hanya berdua, melanjutkan perjalanan turun ke bawah dalam rombongan besar. Beberapa pendaki yang hendak ke puncak harus putar balik turun.
![]() |
Untuk diketahui, sebanyak 29 orang pendaki sempat terjebak saat Gunung Raung erupsi dan memuntahkan abu vulkanik, Selasa (24/12/2024) sekitar pukul 9.30 WIB. Para pendaki dari beberapa kota itu berhasil selamat dan sampai di pos pendakian Desa Sumberwringin secara bertahap sekitar pukul 17.00 WIB.
Untuk memastikan kondisi kesehatan mereka, dilakukan medical check di basecamp. Begitu dipastikan kesehatannya baik, pendaki lalu langsung diperbolehkan pulang. Namun, sebagian bermalam dulu di basecamp.
(irb/iwd)