Olah TKP Laka Bus Vs Truk di Tol Pandaan-Malang Pakai Metode Canggih TAA

Olah TKP Laka Bus Vs Truk di Tol Pandaan-Malang Pakai Metode Canggih TAA

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 24 Des 2024 11:09 WIB
Ditlantas Polda Jatim olah TKP kecelakan maut di Tol Pandaan-Malang
Ditlantas Polda Jatim olah TKP kecelakan maut di Tol Pandaan-Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Olah TKP digelar Ditlantas Polda Jawa Timur bersama Polres Malang pascakecelakaan bus membawa rombongan SMP IT Darul Quran, Bogor yang menabrak truk bermuatan pakan ternak di Km 77+200 ruas tol Pandaan-Malang arah Surabaya-Malang.

Dalam olah TKP, petugas menerapkan metode canggih, tepat, dan modern dalam menentukan sebab akibat terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Metode canggih tersebut bernama traffic accident analysis (TAA).

Peralatan berteknologi canggih tersebut untuk menganalisa penyebab terjadinya kecelakaan. Analisa melalui TAA juga diharapkan dapat memperoleh informasi berupa kronologi, informasi teknis, pola kejadian, dan kondisi infrastruktur terkait laka lantas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Komarudin menyatakan, dari analisa yang telah dilakukan, mendeteksi bahwa bus dalam kecepatan 80 Km/jam sebelum terjadinya kecelakaan.

"Itu kalau untuk kategori di jalan tol, sudah kami sisir dari bawah sampai dengan TKP ini, masih akses tol dengan kecepatan 100 Km/jam maksimal. Namun, kalau dari atas (arah Malang) kita lihat di KM 79, ada rambu yang menyatakan bahwa kecepatan maksimal 80 Km/jam. Tapi kan ini dari bawah (arah Surabaya)," ujar Komarudin disela memimpin olah TKP, Selasa (24/12/2024).

ADVERTISEMENT

Komarudin menjelaskan, posisi truk berhenti pada posisi miring di jalan yang menurun. Pihaknya juga menemukan ada bekas ganjalan truk, tepat dekat truk berhenti di KM 78/50.

Namun kemudian, truk melaju menurun yang awalnya berada di bahu jalan, menikung di lajur kanan. Kemudian, tertabrak bus yang melaju dari arah belakang.

"Kemudian kami juga menemukan ada bekas goresan di pembatas tengah jalan. Artinya bahwa karena ini posisi menurun ataupun menikung, truk turun kemudian menabrak, pindah lajur, truk turun tadinya dari bahu jalan, turun karena ini menikung maka dia pindah ke lajur kanan. Sementara dari arah sebaliknya bus yang mengangkut siswa berada di lajur kanan dan menabrak truk sehingga menyebabkan kecelakaan," beber Komarudin.

"Kami akan melihat persesuaian keterangan dari saksi. Karena kita ini bisa dikatakan saksi minim, terlebih sopir bus dan juga kernet dalam keadaan meninggal dunia kemudian sebagian besar penumpang bus yang kami tanya dalam keadaan kondisi sedang tertidur. Kemudian, kita hanya bisa mengandalkan keterangan dari sopir truk

Untuk sementara Komarudin mengaku belum menemukan adanya bekas pengereman. Namun pihaknya akan melakukan pengecekan kembali terkait adanya bukti armada bus telah melakukan pengereman sebelum kecelakaan terjadi.

"Itu kami belum menemukan (bekas rem). Nanti masih ada pengecekan lagi apakah ada bukti bekas rem dan sebagainya. Kalau dilihat dari kecepatan yang kita lihat langsung, dari 80 Km/jam dan langsung berhenti. Karena kalau kita lihat dari kontur jalan yang ada, awal pendakian di 77/100 hampir sebagian orang tidak melakukan pengereman tetapi lebih kepada menambah kecepatan," akunya.

Komarudin menjabarkan, dengan metode TAA akan memperlihatkan secara keseluruhan pergerakan kendaraan sebelum terjadinya kecelakaan. Termasuk mengetahui elevasi kemiringan sekaligus sudut pandang dari pengemudi.

"Langkah ini untuk memperkuat penyidik dalam pengungkapan kasus ini sampai dengan penetapan hukum nanti," jelasnya.

"Kami berharap secepatnya untuk bisa mendapatkan hasil karena memang ada beberapa yang harus kita pastikan. Kondisi bus, truk, dan juga uji KIR, servis terakhir dan ada bagian apa lagi yang memang terlewatkan dalam kewajiban," pungkasnya.

Sebelumnya, bus rombongan SMP IT Darul Quran Mulia Putri Bogor menabrak truk wing boks di KM 77 Tol Pandaan-Malang. Kecelakaan maut ini menewaskan 4 orang korban. Truk bermuatan pakan ternak itu diduga mundur tak terkendali setelah tak kuat menanjak di ruas tol tersebut hingga bus tak bisa menghindari tabrakan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun polisi, kecelakaan itu terjadi Senin (23/12/2024) pukul 15.40 WIB. Saat itu, truk wing boks yang bernopol L 9126 UU tidak kuat menanjak sehingga sopir menghentikan laju truk di badan jalan.

Saat bersamaan, di belakang truk tersebut melaju bus bernopol S 7607 UW yang mengangkut rombongan siswa SMP IT Darul Quran Mulia Putri Bogor yang diketahui hendak menuju ke Kampung Inggris, Kediri.

Tiba-tiba saja truk muat pakan ternak itu mundur tak terkendali ke tengah jalan tol. Kejadian itu diduga membuat sopir bus yang melaju di belakangnya tidak mampu melakukan antisipasi. Tabrakan keras terjadi hingga menewaskan 4 korban jiwa.




(mua/hil)


Hide Ads