Tanggal 23 Desember Memperingati Hari Apa? Cek Daftarnya di Sini

Tanggal 23 Desember Memperingati Hari Apa? Cek Daftarnya di Sini

Firtian Ramadhani - detikJatim
Senin, 23 Des 2024 10:20 WIB
Ilustrasi kalender atau cuti bersama
Ilustrasi kalender. Cek daftar hari besar yang diperingati tanggal 23 Desember. Foto: Getty Images/iStockphoto/Photobuay
Surabaya -

Tanggal 23 Desember 2024 jatuh pada hari Senin dalam kalender Masehi 2024. Pada hari ini, ada sejumlah momen penting yang diperingati, baik secara nasional maupun internasional. Apa saja itu?

Pada tanggal ini, ada sejumlah peringatan penting yang dirayakan di seluruh dunia. Berikut daftar peringatan penting yang dirayakan pada tanggal 23 Desember, serta sejarah dan makna bagi setiap masyarakat yang merayakan.

Hari Besar 23 Desember

Adapun peringatan hari besar 23 Desember, di antaranya Hari Ulang Tahun (HUT) Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Hari Cahaya Manusia, Hari Raya Kisan, Hari Maraton Film Natal Nasional, hingga Hari Akar Nasional. Yuk, simak informasi peringatan hari besar tanggal 23 Desember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hari Ulang Tahun Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)

Dilansir laman resmi PKBI, tanggal 23 Desember 2024, diperingati sebagai HUT ke-67 PKBI. PKBI merupakan lembaga swadaya masyarakat pertama di Indonesia yang memelopori gerakan Keluarga Berencana (KB) secara nasional.

Pendirian organisasi ini diawali sekelompok tokoh serta ahli kesehatan nasional yang prihatin dengan masalah kependudukan, terutama tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia. Salah satu yang terlibat adalah Soeharto, sosok dokter pribadi Presiden Soekarno.

ADVERTISEMENT

Pada awal tahun 1950-an, Soeharto memulai pembentukan organisasi keluarga berencana yang bertujuan memperjuangkan akses kesehatan bagi perempuan. Pun begitu, keinginan ini semakin menguat pasca ia berdiskusi dengan berbagai pihak, termasuk Mrs Dorothy Brush.

Pada akhirnya, tanggal 23 Desember 1957, dideklarasikan PKBI yang menjadi pelopor gerakan KB di Indonesia. Pada tahun 1969, PKBI bergabung dengan International Planned Parenthood Federation (IPPF), sebuah organisasi perencanaan keluarga yang bermarkas di London, Inggris.

Beberapa tahun setelah berdirinya PKBI, organisasi itu perlahan mendapat perhatian dari pemerintah hingga pada tahun 1969, PKBI turut menjadi saksi berdirinya Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKKBN), yang diberi mandat pemerintah untuk memberikan pelayanan KB di Pulau Jawa-Bali.

Tidak hanya itu, PKBI juga mempunyai peran penting dalam pembentukan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang ada hingga sekarang. Kini, PKBI hadir di 25 provinsi dan 178 kota/kabupaten, dengan kantor pusat di Hang Jebat III/F3 Jakarta Selatan.

2. Hari Cahaya Manusia

Dilansir dari laman National Today, HumanLight adalah perayaan sekuler yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 23 Desember, dengan fokus pada nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, akal sehat, harapan, dan solidaritas.

Meskipun tidak memiliki akar dalam tradisi keagamaan manapun, hari raya ini merayakan cahaya akal sehat manusia yang membawa visi positif tentang dunia yang damai dan penuh kebahagiaan. Biasanya, perayaan ini dilakukan dengan berbagi makanan bersama keluarga dan teman, menyalakan lilin, atau bahkan berpartisipasi dalam kegiatan amal.

Apapun cara perayaannya, inti dari HumanLight selalu berpusat pada penguatan nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Perayaan HumanLight semakin dikenal di seluruh dunia selama musim liburan, dengan tujuan utama merayakan nilai-nilai kemanusiaan serta mempromosikan dunia yang damai dan penuh energi positif.

Asal-usul HumanLight memiliki cerita menarik, karena hari ini diciptakan untuk memberikan kesempatan bagi komunitas humanis merayakan musim liburan di dunia Barat tanpa mengganggu perayaan hari libur lainnya.

Pada 2001, para pemimpin Jaringan Humanis New Jersey menciptakan hari ini untuk memberikan ruang bagi orang-orang sekuler merayakan liburan Desember. Tanggal 23 Desember dipilih karena terletak di tengah musim liburan yang ramai.

Perayaan pertama HumanLight dilaksanakan di Verona, New Jersey, pada bulan Desember 2001, di bawah kepemimpinan Paul Kurtz. Sejak saat itu, berbagai individu dan organisasi dari kalangan sekuler, humanis, dan ateis mengadopsi HumanLight sebagai bagian dari tradisi mereka.

Namun, baru pada tahun 2004, American Humanist Association mengakui perayaan ini sebagai bagian penting dalam perkembangan komunitas humanis. HumanLight bertujuan merayakan ekspresi keyakinan yang beragam, tanpa memfokuskan pada apa yang tidak diyakini setiap orang.

Perayaan ini terbuka untuk siapa saja yang nonteis, nonreligius, ateis, pemikir bebas, dan humanis, yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Sebagai ajang untuk merayakan kemanusiaan, HumanLight juga berperan dalam membangun komunitas yang lebih inklusif dan penuh kedamaian.

3. Hari Raya Kisan

Tanggal 23 Desember, India merayakan Hari Petani atau Kisan Diwas untuk menghormati peran vital para petani sebagai pilar perekonomian negara. Perayaan ini juga memperingati kelahiran Chaudhary Charan Singh, Perdana Menteri India yang kelima, yang memulai perjalanan hidupnya sebagai petani sebelum beralih ke dunia politik.

Tujuan utama dari Hari Petani adalah meningkatkan kesadaran tentang pentingnya petani serta kontribusi besar mereka dalam memajukan pembangunan sosial dan ekonomi negara. Chaudhary Charan Singh adalah contoh luar biasa, meskipun berasal dari latar belakang sederhana dan menjalani hidup sederhana, tetap bisa mencapai prestasi besar.

Kisan Diwas, yang diperingati setiap tanggal 23 Desember, merayakan hari kelahiran pria hebat ini sebagai penghormatan terhadap kontribusinya yang luar biasa. Sebagai negara yang sangat bergantung pada sektor pertanian, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat India sangat bergantung pada para petani.

Menariknya, Chaudhary Charan Singh, yang berasal dari keluarga petani kecil di Uttar Pradesh, menjadi salah satu pemimpin besar India. Singh kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri India kelima, menjadikan dirinya simbol penghormatan terhadap petani di negara ini.

Dari masa sebelum kemerdekaan hingga setelahnya, Singh memainkan peran penting dalam pembentukan sektor pertanian India. Ia mengadvokasi dan berhasil meloloskan sejumlah undang-undang yang bertujuan mereformasi sektor pertanian demi kesejahteraan petani.

Setelah menjabat sebagai Perdana Menteri pada tahun 1979 hingga 1980, menggantikan Morarji Desai, Singh memperkenalkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan status sosial serta peningkatan kesejahteraan petani India.

Sebagai penghargaan atas perjalanan hidupnya yang luar biasa, dari seorang petani menjadi kepala negara, pemerintah India menetapkan 23 Desember sebagai Kisan Diwas pada tahun 2001. Setiap tahunnya, berbagai program dan acara digelar di seluruh negeri untuk merayakan hari ini.

Acara-acara tersebut memberikan platform bagi petani untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka. Sementara ilmuwan pertanian memamerkan inovasi dan teknologi terbaru untuk membantu meningkatkan hasil panen.

Pemerintah juga menyelenggarakan kompetisi yang memberikan penghargaan kepada petani yang berprestasi, memperkuat dukungan kepada komunitas yang sangat berperan dalam pembangunan negara ini.

4. Hari Maraton Film Natal Nasional

Setiap tahun pada tanggal 23 Desember, Hari Maraton Film Natal Nasional dirayakan dengan penuh semangat. Ini adalah waktu yang sempurna untuk bersantai dalam selimut hangat sambil menikmati secangkir cokelat panas dan camilan favorit liburan.

Ada banyak cara untuk merasakan semangat Natal, dan salah satu yang paling populer adalah meringkuk di sofa untuk menonton maraton film Natal. Mulai dari film klasik yang penuh kehangatan hingga komedi romantis yang menyenangkan

Seperti halnya semua orang mulai mendengarkan lagu All I Want for Christmas Is You dari Mariah Carey setiap bulan Desember, juga ada film Natal favorit yang selalu diputar berulang kali untuk merayakan suasana liburan. Baik film dengan karakter Grinch yang nakal atau kisah penuh emosi seperti Love Actually.

Film Natal sudah ada sejak lama dan mencakup berbagai genre, mulai dari romansa dan komedi hingga horor. Film Natal pertama yang pernah dibuat adalah film pendek bisu berjudul Santa Claus, yang dirilis pada tahun 1898.

Disutradarai George Albert Smith, film ini berdurasi lebih dari satu menit dan menampilkan penampilan pertama Sinterklas di layar. Kisahnya mengisahkan dua anak yang tak sabar menunggu kedatangan Sinterklas, tetapi diperintahkan untuk tidur, sementara pada malam hari Sinterklas turun dari cerobong asap dan meninggalkan hadiah.

Sebagian besar film Natal awal adalah film pendek, dengan banyak adaptasi dari A Christmas Carol karya Charles Dickens, serta beberapa film bertema perang. Namun, It's a Wonderful Life yang dirilis pada tahun 1946 menjadi film Natal yang sangat sukses.

Sejak itu, Natal menjadi latar belakang untuk berbagai film ikonik, mulai dari film anak-anak seperti Gremlins, hingga film legendaris tahun 1990-an Home Alone, dan Elf. Pilihan film untuk diputar pada Hari Maraton Film Natal Nasional pun semakin beragam.

5. Hari Akar Nasional

Terakhir, ada Hari Akar Budaya Nasional yang jatuh pada 23 Desember memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menggali dan merenungkan warisan, sejarah, serta leluhur keluarga mereka. Musim liburan menjadi waktu yang sempurna untuk mempelajari lebih dalam tentang asal-usul keluarga dan mengumpulkan informasi berharga.

Biasanya, ada seorang anggota keluarga yang berperan sebagai 'sejarawan keluarga', dengan antusias menceritakan kenangan dan kisah-kisah lama di sekitar meja makan. Meskipun proses ini bisa terasa membosankan, terutama jika memutuskan untuk menyelami lebih dalam, menelusuri garis keturunan sangatlah penting.

Keluarga selalu menjadi prioritas utama, dan musim Natal merupakan waktu yang sempurna untuk merayakan hari libur tradisional seperti Roots Day, yang menekankan pentingnya warisan keluarga, terutama di tengah masa perayaan ini.

Musim liburan adalah satu-satunya waktu dalam setahun ketika seluruh keluarga dapat berkumpul, sehingga merayakan leluhur kita menjadi hal yang sangat berarti. Meskipun asal-usul Roots Day tidak sepenuhnya jelas, perayaan ini telah ada selama lebih dari 40 tahun.

Amerika Serikat, sebagai negara yang menyambut imigran dari seluruh dunia, telah menjadi tempat peleburan berbagai budaya. Para pendatang mengubah nama, mengadopsi makanan, dan tradisi lokal, mengikuti jejak warga Amerika lainnya.

Keberagaman inilah yang menjadikan negara ini dikenal sebagai tempat asimilasi budaya. Namun, di tengah multikulturalisme yang terus berkembang, kita semakin tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang akar sejarah kita sendiri.

Dengan menggali warisan keluarga, kita tak hanya lebih memahami orang tua atau kakek nenek kita, tetapi juga diri kita sendiri. Hari Akar Budaya Nasional merayakan dorongan ini untuk lebih mengenal leluhur kita dan perjalanan hidup mereka.

Nah itulah sederet peringatan yang terjadi pada tanggal 23 Desember. Ada peringatan nasional maupun dalam skala internasional yang memiliki makna dan sejarah penting bagi setiap masyarakat yang merayakannya. Semoga bermanfaat detikers!

Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads