Wamendagri Bima Arya Sugiarto mengapresiasi pelayanan kependudukan di Surabaya terintegrasi digital. Dia juga mengapresiasi penggunaan Kartu Identitas Anak (KIA) atau Katepay bisa menjadi alat bayar.
Saat berkunjung ke SMPN 3 Surabaya, Bima memuji penggunaan KIA sebagai alat bayar bagi para siswa. Menurutnya, penerapan ini menjadi bagian dari literasi digital menuju e-government.
"Literasi harus dilakukan sedini mungkin dan menyeluruh. Inilah yang saya lihat dari Pemkot Surabaya sudah menerapkannya lewat sinergi antara Dinas Kependidikan (Dispendik) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), serta sekolah-sekolah," kata Bima di SMPN 3, Jumat (20/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bima tak menutup kemungkinan penerapan KIA sebagai alat pembayaran bagi siswa di sekolah dan beberapa fasilitas lainnya bisa diadopsi dan diterapkan secara nasional.
"Nanti kami bisa duplikasi, ditarik pada tingkat nasional. Praktek-praktek baik di Surabaya tidak menutup kemungkinan didorong untuk diterapkan di daerah-daerah lainnya," ujarnya.
Sementara saat mengunjungi Mal Pelayanan Publik Siola, Bima menyebut layanan kependudukan di Surabaya paling maju dibanding daerah lain. Karena sudah terintegrasi secara digital.
"Artinya fasilitas layanan online tanpa harus datang berjalan. Tetapi, layanan untuk kaum rentan seperti lansia, disabilitas atau masyarakat yang tidak memiliki alat digital juga masih difasilitasi. Saya kira ini tempat belajar yang bagus tanpa perlu ke luar negeri. Teman-teman kepala daerah silahkan belajar ke Pemkot Surabaya untuk belajar sistem digitalisasi yang sudah diterapkan," jelasnya.
Kepala Dispendukcapil Eddy Christijanto mengatakan pihaknya terus meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan. Bahkan, layanan kependudukan saat ini juga sudah bisa dilakukan di balai RW.
"Wamendagri mengapresiasi layanan kependudukan khususnya pelayanan di balai RW, sehingga meskipun ada layanan digital tapi pemkot juga masih membuka dan memfasilitasi terkait orang-orang yang tidak atau belum memiliki gawai. Layanan kependudukan ada di balai RW, kelurahan dan Siola," kata Eddy.
Terkait penggunaan Katepay, Eddy menyebut sudah hampir 90 persen siswa di SD dan SMP di Surabaya telah memiliki KIA. Artinya tanda pengenal itu bisa digunakan sebagai alat bantu pembayaran secara non-tunai.
"KIA sebagai alat pembayaran bisa digunakan di kantin sekolah dengan cara mengisi saldonya. Dengan menggunakan KIA siswa bisa mendapatkan diskon saat berkunjung ke KBS atau THP Kenjeran, begitu pula saat berbelanja di toko buku yang sudah bekerjasama akan mendapatkan diskon sebesar 30 persen. Ini adalah kemudahan-kemudahan yang didapatkan ketika menggunakan KIA," pungkasnya.
(esw/fat)