Kesaksian Penghuni Saat Atap Gedung Setan Surabaya Ambrol

Kesaksian Penghuni Saat Atap Gedung Setan Surabaya Ambrol

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 19 Des 2024 01:30 WIB
atap gedung setan Surabaya ambrol
Atap gedung setan ambrol (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Atap Gedung Setan di Jalan Banyuurip Wetan ambrol saat Surabaya diguyur hujan deras disertai angin kencang. Begini kesaksian salah satu penghuni saat atap gedung tua itu ambrol.

Salah satu penghuni lantai dua Gedung Setan, Sulastri (42) mengatakan atap ambrol terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Beruntungnya sebelum amnrol, ia, anaknya dan tetangganya sudah turun dari lantai dua.

Sekitar pukul

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

atap gedung setan Surabaya ambrolPetugas mendata penghuni gedung setan (Foto: Esti Widiyana)

17.00 WIB, Sulastri diminta anaknya untuk cepat pulang karena genting atap mulai rontok. Ia pun bergegas pulang dan melihat atap terus rontok, akhirnya tak berpikir panjang langsung mengemasi pakaian dan barang berharga lainnya.

Tetangganya juga berteriak untuk mengajak penghuni lantai dua keluar dan turun. Sebab Sulastri sendiri juga memiliki firasat tak baik.

ADVERTISEMENT

"Nggak sempat lihat, panik juga. Dengar krotok, krotok, krotok suara sudah di atas kepala, teriak turun semua, langsung lari sampai bawah. Saya anak tetangga samping keluar turun, dengar genteng rontok itu firasat sudah nggak enak. Lalu pas sudah jalan turun kedengeran brak, brak, brak, ambrol," cerita Sulastri saat ditemui detikJatim di lokasi, Rabu (18/12/2024).

Sulastri mengaku tinggal di Gedung setan sudah sejak tahun 2011. Namun suaminya sejak lahir tinggal di sini atau tahun 1976. Bahkan kakek dari suaminya sudah berada di Gedung Sedang atau sejak zaman Belanda.

Ia dan seluruh penghuni Gedung Setan pun diungsikan di Balai RW dan Balai RT. Sulastri ingin atap gedung diperbaiki dan layak huni.

"Pengennya diperbaiki, balik lagi (tinggal di Gedung Setan). Kalau diperbaiki bagus layak huni mungkin nggak bahaya," katanya.

Sementara Camat Sawahan Amiril Hidayat mengatakan untuk perbaikan kerusakan akan dikomunikasikan lagi dengan Pemkot Surabaya. Sebab bangunan tersebut bukanlah aset pemkot atau milik pribadi.

Saat ini seluruh penghuni Gedung Setan telah diungsikan ke Balai RW. Pemkot juga telah memberikan bantuan kepada seluruh penghuni.

"Ada 60 Jiwa dan 18 KK. Kita bantu dengan BPBD. Beberapa bulan lalu pernah kita lakukan perbaikan sedikit, tapi karena sangat lama berdiri saat zaman Belanda, otomatis struktur nggak berani. Kalau diperbaiki cukup bahaya, kecuali diambrukin," pungkasnya.

Dari pantauan detikJatim di lapangan, petugas BPBD Surabaya tengah mendata dan memanggil para penghuni satu per satu. Kemudian mendirikan tenda, mengirim bantuan ke tempat pengungsian, hingga mengamankan gedung agar tidak dimasuki, karena cukup berbahaya.




(esw/iwd)


Hide Ads