Forkopimda Lamongan Bentuk Satgas Ketahanan Pangan

Forkopimda Lamongan Bentuk Satgas Ketahanan Pangan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 18 Des 2024 00:45 WIB
Forkopimda Lamongan bentuk satgas swasembada pangan
Forkopimda Lamongan bentuk satgas swasembada pangan (Foto: Dok. Istimewa)
Lamongan -

Pemkab Lamongan bersama jajaran forkopimda dan akademisi membentuk satgas swasembada. Satgas ini bernama Sinergi dan Kolaborasi untuk Negeri atau Sego Boran. Satgas ini untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung program asta cita presiden.

"Ini momen penting yang akan kita gunakan sebagai langkah bersama menuju asta cita Presiden Prabowo Subianto yaitu swasembada pangan. Kita tetap berkomitmen, tetap mendukung, dan tetap bekerja dengan kerja-kerja yang lebih baik," kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Selasa (17/12/2024).

Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini memaparkan, berdasarkan data BPS Lamongan hingga bulan November 2024, dengan luas lahan panen 130 hektar, jumlah produksi padi di Lamongan mencapai 776,96 ribu ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini, terang Pak Yes, kembali menempatkan Lamongan menjadi peringkat pertama di tingkat Provinsi Jawa Timur. "Artinya sampai saat ini kita masih menjadi harapan untuk lumbung pangan nasional maupun Jatim," ujar Pak Yes.

Dikatakan oleh Pak Yes, ada 3 komoditas yang difokuskan untuk memperkuat ketahanan pangan di Lamongan, yaitu padi dengan luas lahan 154.815 hektar di 27 kecamatan, jagung dengan luas lahan 57.425 hektare di 15 kecamatan, dan kedelai 3.672 hektar di 8 kecamatan.

ADVERTISEMENT

Sementara, Dandim 0812 Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan mengatakan, pihaknya kini tengah mengembangkan apa yang dinamakan 'Pertanian Megilan' di Lapangan Jotosanur, Kecamatan Tikung yang menjadi demplot pengembangan ketahanan pangan.

Di demplot ini, ungkap Dandim, dikembangkan tanaman padi dengan bibit unggul, tanaman sorgum, kolam ikan bioflog, green house, kandang kambing dan sapi, keramba ikan, pembibitan tanaman, tanaman cabai, tanaman jagung, kangkung, dan jati.

"Untuk memaksimalkan demplot di Jotosanur ini, Kodim Lamongan membudidayakan berbagai jenis tanaman dengan pupuk organik, serta nutrisi, enzim, dan pestisida alami. Tidak hanya itu, pengembangan ketahanan pangan juga dikembangkan di demplot koramil dan demplot rawa," paparnya.

Ketut berharap, program ketahanan pangan di demplot rawa bisa menjadi salah satu alternatif pemanfatan lahan di tengah masifnya peralihan lahan pertanian menjadi pemukiman. Dandim berharap agar bisa dibuat kelompok tani rawa seperti kelompok tani hutan perhutani.

"Sehingga tidak terjadi konflik dan hanya boleh dimanfaatkan untuk pertanian, tapi kepemilikan milik pemerintah jadi kita berikan surat izin, kalau melakukan kesalahan kita juga harus tindak tegas," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Lamongan, Gunadi merespon usul demplot rawa ini mengaku akan mengkoordinasikan hal tersebut di tingkat provinsi dan nasional sesuai status kepemilikan.

Kepala Dinas Petanian Kabupaten Lamongan Mochammad Wahyudi menambahkan, masyarakat Pucuk yang telah mengantongi izin dari pemerintah daerah memanfaatkan lahan rawa menjadi pertanian wijen.




(abq/iwd)


Hide Ads