.webp)
Jembatan Pacal di ruas jalan nasional Babat-Bojonegoro, persisnya di Desa/Kecamatan Kapas, Bojonegoro diduga mengalami penurunan kontur tanah (ambles). Amblesnya jembatan di bagian sisi timur dan barat itu membuat aspal terkelupas dan berubah jadi lubang.
Adanya lubang di sisi timur dan barat jembatan ini mengakibatkan laju kendaraan harus diperlambat. Bahkan kalau saat kendaraan besar dan berat yang melintas terpaksa diberlakukan kontra flow agar tidak menambah berat beban jembatan, serta menghindari kerusakan pada ondedil maupun ban kendaraan.
Menurut Sakim, salah satu warga Desa Kabunan, peristiwa ini terjadi mulai Senin (16/12) pagi. Karena kendaraan yang melintas memperlambat lajunya, akhirnya berakibat kemacetan panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Macet hingga 3 km dampak Jembatan Pacal berlubang (Foto: Ainur Rofiq) |
"Kejadian penurunan kontur tanah ini mulai kemarin pagi, hingga siang ini. Di jembatan kayaknya dipakai sistem buka tutup, karena yang berlubang itu sisi timur tapi yang selatan di sisi barat yang utara," ujar Sakim, Selasa (17/12/2024).
Yudi, salah satu pengendara mobil yang setiap hari bekerja di kota Bojonegoro mengatakan kemacetan terjadi saat akan melintasi Jembatan Pacal ini. Saat pagi dan sore, panjang kemacetan bisa terjadi sekitar 2 hingga 3 kilometer dari Babat maupun dari arah Bojonegoro.
"Kaget kemarin pagi kok macet panjang hingga sekitar 2 kilometer dari arah timur, pas aku sudah melintas jembatan ternyata yang dari arah barat itu macet panjang hingga Puskesmas Kapas. Jadi Kanan kiri macet panjang," jelas Yudi.
Kondisi ini membuat petugas dari Polsek Kapas dan Balen saat pagi hari mengatur arus lalin ini agar tidak terjadi kemacetan yang lebih parah.
"Iya kami sudah kerahkan anggota untuk pagi hari saat ramai lalu lintas agar tidak sampai terjadi penumpukan kendaraan di atas jembatan. Karena tak sedikit kendaraan besar nekat nyalip karena mungkin nggak sabar terkena macet hingga numpuk di atas jembatan," kata Kapolsek Balen AKP Windiarto.
(abq/iwd)
