Banjir luapan Kali Kening rendam ratusan rumah warga di Desa Selogabus, Parengan, Tuban. Luapan air menggenangi permukiman warga, enam ruas jalan, musala, masjid, hingga sekolah.
Kepala Desa Selogabus Indrus Rosidi menuturkan ada 315 kepala keluarga di desanya yang kebanjiran. Mereka ada yang bertahan di rumah, ada pula yang mengungsi di keluarga kerabat yang rumahnya lebih tinggi, hingga membuat tenda di tempat yang lebih aman.
"Banjir kali ini lebih parah dari tahun sebelumnya. Malam ini tinggi tingginya air datang di kampung kami karena posisi di hilir lokasi kami," ujar Rosidi kepada detikJatim, Senin (16/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tinggi rata-rata air di jalan mencapai 50 sentimeter dan di dalam rumah warga ada yang 25 cm hingga 1 meter.
"Tinggi air variasi ya, ada yang 25 sentimeter, ada 50 sentimeter. Malam ini terus naik airnya. Ini kami lagi bagi makanan di warga," imbuh Rosidi.
Sementara itu, akibat luapan anak Bengawan Solo ini, terdapat 11 desa yang berada di wilayah Kecamatan Parengan, Tuban terdampak banjir.
"Iya ada 11 desa, dan untuk Wilayah Selogabus ini di hilir, sehingga terakhir kena banjirnya," ucap Rosidi.
Berdasarkan informasi sementara dari BPBD Tuban, 11 desa yang terdampak luapan Kali Kening yakni Parangbatu, Brangkal, Margorejo, Cengkong, Kumpulrejo, Sembung, Margoasri, Selogabus, Kemlaten, Sukorejo, dan Suciharjo.
Salah satu petugas BPBD Tuban, Maftuchin Riza membenarkan jika dari pagi hingga malam ini ada banjir di kecamatan Parengan.
"Iya malam ini masih ada yang kebanjiran dan ada yang ngungsi di kerabat yang rumahnya lebih tinggi. Di wilayah kecamatan Parengan banjirnya,' tutur Riza.
(abq/iwd)